Chapter 2

8 1 0
                                    

"Darimana kalian?" Tanya Leli.

"Lah anjirr, di sini Lo ternyata." Ucap Hengki sambil menunjuk Leli.

"Kita tadi ke UKS nyari Lo, tapi lo-nya gak ada." Ucap Sera sambil duduk di kursi guru. "Minggir anjir, punggung Lo ngalangin gue." Ucap Sera sambil menggeplak punggung Rofiq yang duduk di meja guru.

"Dih, siapa suruh duduk di sana? Kan masih banyak kursi di sana." Balas Rofiq yang tak mau kalah.

"Gua lagi capek habis nganterin si Devan ke UKS, dan Lo malah ngajak berantem." Marah Sera.

"Datang-datang marah-marah, ngajak berantem?" Tantang Rofiq.

"Heh kalian jangan berantem, ini permen milkita dengan seratus kalori yang ada di dalamnya." Ucap Nazar Riki Mahendra yang datang sambil mengucapkan selogan dari salah satu merek permen.

"Ni anak malah iklan permen lagi." Gumam Lela.

"By the way, si Devan kemana?" Tanya Leli yang kebetulan lancar berbahasa Inggris.

"Tumben Lo lancar bahasa inggris, kalo si Devan ada di UKS. Tadi pingsan pas kejedot jendela lorong." Ucap Sera dengan rambut acak-acakan setelah bertengkar dengan Rofiq sambil memakan keripik kentang milik Leli.

"Lu ngapain makan keripik gue?" Tanya Leli tidak terima.

"Biasalah Lel, lagi kelaparan itu." Sahut Rofiq yang terdapat bekas cakaran di alis sebelah kanannya. "Kuku Lo tajem amat, Ser."

"Oh, iya dong. Senjata kalo ada cowok mesum itu." Sombong Sera.

"Dih, kepedean." Ucap Rofiq sinis.

Wild ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang