4. Macchiato Coffee

100 12 3
                                    

3 hari penuh Lex kembali datang ke kafe tempatnya bertemu dengan sosok tercinta namun sekalipun dia tidak dapat melihat sosok tersebut sejak hari dimana dirinya hampir melecehkan sosok tersebut.

Lex berdiam diri di kamarnya saat ini menatap ke luar jendela yang menampilkan pemandangan langit cerah tanpa adanya hujan yang selalu menemani. Perasaannya bergemuruh dengan pikiran yang selalu terbayang akan senyuman indah milik Hyunsik.

Tangannya mengepal kuat memukul dinding ruangan merasa frustasi akan sifat tak terkendalinya pada waktu itu.

Andai saja saat itu dirinya tidak kehilangan akal dan terselimuti oleh nafsu mungkin dia bisa bertemu dengan sosok tersebut meskipun hanya beberapa kali.

"Arghhh!" erangan frustasi terus keluar dari bibirnya yang terkadang membuat keluarganya sendiri kesal mendengarnya.

"Seharusnya aku tidak melakukannya mungkin aku bisa mendapat jawaban akan kemana dia nantinya"

Ketukan pintu terdengar cukup keras menolehkan kepala Lex untuk menatap sosok wanita yang berdiri di depan pintunya.

Itu kakak perempuannya yang merasa sedikit terganggu akibat ulah Lex yang selalu berisik beberapa hari terakhir.
"Daripada kau mengeluh terus kenapa tidak mencarinya saja? Kau berisik di rumah"

Benar apa yang dikatakan oleh kakak perempuannya, Lex juga merasa seperti itu tetapi percuma saja setiap kali mencoba untuk menemuinya hasilnya tetap sama pikirnya.

"ck" decakan kecil melesat keluar dari mulutnya.

Dengan cepat tubuhnya tergerak menyaut jaket yang tergantung dengan rapi memakainya tergesa berjalan melewati kakak perempuannya yang masih berdiri dengan heran menatap Lex pergi begitu cepat.

☕☕☕


Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kali ini Lex berhenti untuk memarkirkan motornya berjejer dengan motor lain yang juga sepertinya memiliki tujuan sama sepertinya.

Diusaknya surai gelap miliknya menatap ke arah kaca kafe yang terlihat ramai pengunjung tengah berbincang satu sama lain dengan berbagai hidangan yang mereka pesan pada setiap meja.

Kakinya melangkah dengan yakin membuka pintu kafe dan mendapat sapaan hangat dari beberapa karyawan.

Manik matanya tergerak menangkap sosok pemuda tinggi dengan perawakan yang bisa dikatakan tidak normal untuk manusia, dia adalah teman sekelas Lex yang melakukan pekerjaan part timenya di kafe ini.

"Lex kamu disini?" tanya sosok tersebut sembari menghampiri Lex yang sudah mendudukkan dirinya pada bangku kosong.

"Beomsoo bisa kita berbicara sebentar?"
Beomsoo hanya diam sebelum mengangguk mengiyakan permintaan dari Lex dan mendudukkan dirinya di hadapan sosok tersebut.

"Ada apa?"

"Langsung saja karena aku harus segera pergi setelah ini, apa kau tau dimana Hyunsik saat ini?"

Kerutan di dahinya menjadi semakin tajam tidak memahami apa maksud dari pertanyaan Lex, selama ini dia tidak mengenal siapapun orang yang memiliki nama secantik itu. Dan untuk apa Lex menanyakan hal itu kepadanya.

"Teman kerjamu Hyunsik, dia mengatakan bahwa dia hanya bekerja saat hujan menggantikan karyawan yang sedang sakit"

Akhirnya Beomsoo benar-benar bingung sekarang pasalnya beberapa bulan dia mulai bekerja di sini meskipun hanya beberapa kali dalam satu minggu namun sekalipun dia tidak pernah mengenal siapa Hyunsik ini.

Hujan | Lexhyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang