Arc 3 Chapter 29 : Serbuan Monster

653 105 3
                                    

[Raul PoV]

Malam bulan purnama ...

Bulan yang ada di dunia ini lebih besar daripada yang ada di bumi. Rumor mengatakan, bulan itu adalah tempat para Iblis tinggal sekarang. Akan tetapi, itu tidaklah benar.

Para Iblis saat ini sedang berada di Planet Nebulandia yang masih satu tata surya dengan planet ini. Terdapat Barrier yang dipasang sang Dewi untuk mencegah iblis-iblis tingkat tinggi bisa kembali ke dunia ini.

"Kapten, apa rencanamu setelah lulus dari akademi?" tanya Eric-Salah satu anggotaku di komite kedisiplinan.

Saat ini, kami berdua sedang berada di dinding Kota untuk melakukan tugas jaga ditemani segelas bir untuk menghangatkan badan.

"Entahlah, mungkin mengunjungi Negeri para Elf-Athelion," jawabku dengan santai.

"Whoaaa! Bukankah negeri itu sulit dimasuki oleh manusia?" tanya Eric terlihat penasaran. "Kurasa mereka sangat tertutup dalam urusan diplomatik juga."

"Memang benar umat manusia dahulu sering bekerja sama dengan mereka," jawabku menjelaskan perubahan sikap para Elf. "Akan tetapi, karena keserakahan dan nafsu manusia yang sering menculik para Elf untuk dijadikan budak, maka hubungan kedua ras ini semakin memburuk, membuat hubungan kita menjadi seperti sekarang."

Ketika sedang berbincang-bincang dengan Eric, pandanganku secara samar melihat sebuah cahaya yang mendekat kemari. Tidak lama kemudian, muncul sesosok manusia yang terlihat memiliki banyak luka berjalan sambil membawa sebuah lentera.

"Tolong ... Siapapun tolong ... " ucap Manusia itu lirih.

Aku melirik ke arah Eric lalu mengisyaratkannya untuk membawa seorang Priest kemari. Aku kemudian melompat dari atas dinding dan menghampiri pria itu.

"Apa yang terjadi padamu?" tanyaku padanya.

"Ah, syukurlah! Apa aku telah sampai ke Kota Benteng Cataluna!?" tanya balik pria itu.

"Benar sekali," jawabku padanya. "Jangan khawatir, kau sudah aman. Seorang Priest sebentar lagi akan datang untuk menyembuhkan lukamu."

Pria itu kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya padaku. "Tidak ada waktu lagi! Cepat beritahu pihak keamanan, baru saja desaku-Zamora diserang oleh gerombolan monster menakutkan! Kumohon! Kalian harus cepat menyelamatkan mereka!"

Aku lalu mengangguk dan menyerahkan pria ini kepada tanggung jawab Priest. Selanjutnya, aku menghadap ke kediaman Emilia untuk melaporkan informasi yang baru saja kuterima dari orang itu.

Setelah memastikan identitas pria itu, sebuah alarm siap tempur yang ada di Barrack prajurit menyala.

***

[Ariel PoV]

Aku baru saja tidur saat itu sebelum dibangunkan oleh salah satu anggota untuk segera menuju ke lapangan mendengarkan instruksi dari atasan kami.

Sesampainya di lapangan, terlihat para prajurit sudah berbaris sesuai kompi mereka masing-masing.

Aku bergegas menuju barisan dimana anggotaku berada.

"Kalian dibariskan malam-malam di sini untuk memeriksa keadaan desa-desa yang ada di wilayah Margraviate Cataluna!" ucap Marquis Fran yang berdiri di depan barisan prajurit. "Sebelumnya, kita mendapatkan informasi bahwa Desa Zamora yang ada di arah timur di serang oleh segerombolan monster. Aku ingin kalian melindungi desa dan melakukan evakuasi kepada warga secepat mungkin, apa kalian mengerti!?"

"Siap, Komandan!"

"Siap, Komandan!"

Seluruh pasukan menjawab dengan serentak.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang