Perkemahan Klyra [ OG ]

[ 7 ]: Permasalahan itu.

Aku kembali! maaf ya jika dah lama ga update^^

Happy Reading ~~
•
•
•
•
•

Hujan deras pun sudah reda. Siswa dan siswi disekolah itu sudah sampai di Gunung Klyra. Sebagian dari murid duduk di sebuah kayu yang terpotong, termasuk para 'Orang Waras', yaitu saudara elemental serta teman² nya.

Di wajah mereka penuh dengan keceriaan serta membagikan kisah cerita mereka, kecuali adik bungsu yang sedang melamun.

"Thornie? kamu masih pusing?" tanya Taufan khawatir sembari mengelus rambut Thorn, iris zamrud lemas serta di wajah nya memucat.

Thorn serentak menengok pada orang yang mengajak ia berbicara. "Ya.. sedikit sih.." balasnya dengan lemas.

"Hai, apa gw boleh duduk disini?" tanya seorang gadis menghampiri para Orang Waras.

"Tentu, lu dari kelas 12 IPS?" Taufan bertanya kembali pada gadis itu.

Gadis itu duduk disebelah Taufan dan membalas pertanyaannya. "Ya, gw Vellyn Arula, kau bisa memanggil gw dengan sebutan Ellyn."

Taufan mengangguk balasan Ellyn. "Oh, kalau gw Taufan Akiwa Fyranza dari kelas 11 IPA, btw yang diseberang gw itu-"

Belum sempat Taufan menghabiskan perkataannya namun sudah di potong oleh Ellyn.

"Saudara² mu kan? dan teman² mu? gw sudah berkenalan dengan mereka jadi lu tak usah memperkenalkan mereka lagi." ucapnya.

Taufan mengangguk kecil, ia melihat Ellyn yang berada disebelah nya. Rambut nya panjang dan berwarna hitam, memiliki warna mata emerald, serta kulit nya berwarna putih.

"Kiw² cie Kak Fan" celetuk Thorn yang ternyata dari tadi memperhatikan obrolan Taufan dengan Ellyn.

"Dih, Ga ya" balas Taufan. Ellyn menatap si iris shappire dan tersenyum, Thorn terkikik

Diseberang Taufan, Thorn dan Ellyn ada dua teman² nya, yaitu Sori dan Supra. Kita akan beralih pada duo itu.

"Kamu kenapa sih Sup? semenjak ada peristiwa itu kamu jarang mengobrol pada ku!" cetus Sori pada Supra.

"Huh.. lu masih belum mengerti? sini ikut gw." ucap Supra berdiri dan memegang tangan kanan Sori ke tempat sesuatu dan meninggalkan teman² nya.

Di suatu tempat yang tak jauh dari tempat mereka, Supra baru melepasi tangan kanannya Sori.

Supra menghela napas nya dan mulai berbicara dengan Sori yang berekspresi cemberut. "Diwaktu itu yang menyebari aib gw itu lu kan Sori? Cuman lu yang paling dekat dengan gw, jangan pikir dengan wajah mu yang polos itu bisa membohongi gw." jelasnya.

Sori bingung, padahal bukan ia yang menyebari aib Supra disaat itu. "Itu bukan gw! gw aja bareng dengan Gempa disaat lu tertidur di perpus."

"Percaya sama gw Sup." Sori masih mengulang ucapannya.

Supra melihat Sori yang sudah meneteskan air matanya. "Emang gw sup baso apa? Nama gw tu Supra bukan Sup"

"Jika itu bukan lu, lalu siapa yang menyebari aib gw? sedangkan yang tau aib gw cuma lu"

Sori menutup kedua tangan nya. "YA GW JUGA GA TAU ANJING, KALO GW TAU PASTI GW AKAN KASIH TAU LU!" bentak Sori pada Supra.

Supra kaget dengan bentakan Sori, selama ini, Supra belum melihat sama sekali Sori marah.

"Ya.. kalau gitu gw minta maaf ya Sor, maaf gw sering memaksakan lu untuk menjawab pertanyaan gw." ucap Supra sembari memeluk Sori dengan pelukan hangat.