"Stop" suara gadis berlari memintaku untuk menahan pintu lift dan dia masuk kedalam dan melihatku sekilas, lalu terdengar suara deringan hanphone milik gadis itu dan dia mulai berbicara aku hanya memperhatikan nya lagi pula tak ada objek yang lebih menarik di sini selain gadis didepanku,
Tak lama dia mengakhiri tlpn nya dengan wajah bete tak lama kemudian hanphone nya berdering lagi sibuk banget kayak nya ni cewek,Awal nya dia menjawab dengan judes seperti nya dia salah orang dan dia menjawab tlpn nya dengan nada suara yang hampir sama dengan bahasa daerah asalku mungkim dia orang sumatra ternyata benar dari kata yang ku tanggap dia menyinggu masalah pulang k sumatra,
Saat aku melihatnya pertama tadi aku merasa tidak asing dengan nya rasa nya pernah bertemu tapi tidak tau di mana entah lah mungkin perasaanku saja,
Tak lama kamu sampai di lobi pintu lift terbuka dan dia0 berjalan tergesa-gesa lalu memanggil taxi saat gadis itu berjalan mendekati taxi karna buru-buru dia nya terjatuh,
Gadis ceroboh, dan amplop nya terjatuh dari dalam tas nya dia tidak menyadari akhir nya aku memungut amplop itu dan berlari mengejar nya,,"Ini punya kamu,sepertinya terjatuh dari tasmu"
"Mbak ,, mbak,," dia berhenti seperti mencari sumber suara dan menoleh ke belakang
"Iya pak, ada apa" setua itu kah diriku di panggil pak baru kali ini aku di panggil pak oh no aku jadi merasa sudah tua wajar saja mama tak henti-henti nya menanyakan kapan aku memberikam dia menantu dan cucu ,
"Ini punyamu seperti nya jaruh dari tasmu"
"Eh, iya pak ini punya saya terimasih" lalu dia berjalan kembali menuju taxi yang sudah menunggu nya,
Baek lah kita belom kenalan nama saya chandra ernando saya seorang arsitek yang mendesai gedung mau pun ruangan nya tetapi yang berjenis arpatheman dan hotel dan aku tidak tinggal di gedung ini melain kan aku baru saja mengantar sepupu ku ke salah satu arpatheman ku yang ku miliki di sini dia baru saja kabur dari sumatra lantaran tidak mau dijodohkan sama sepertiku tapi beda nya mama tak terlalu memaksa, aku tak mengerti dengan jalan pikiran mereka yang menjodohkan anak nya seakan2 anak nya tak laku saja tapi kata mereka "dari pada di ambil orang lebih baik nikah sama masih familly agar tali silaturahmi nya tidak terputus" iya sudah lah yang penting sekarang aku masih aman-aman saja, walaupun umurku terbilang tidak muda lagi aku sudah berkepala tiga,
***
"Siang tere" ups habis lah diriku itu suara induk buaya,"Pagi pak erwim"aku membalas salam nya dengan menyengir
"Masih ingat jalan ke kantor" idih ne orang nyinder nya nyes banget di kira pikun kali y aku ny
"Masih doang pak kalo lupa gak mungkin udah di sini" jawabku dan tak lupa aku menyengir ke arah ny, setelah di jawab pak erwin berlalu begitu saja depan ku memasuki ruangan rapat , "aaaa nyebelin banget kenapa ada rapat dadakan sie," aku mengomel sambil berjalan memasuki ruanga dan meletakan bopongku yang sexy ini ke kursi empuk,
"15 menit lho sama kayak 45 menit ya, untung tadi tu orang lagi di panggil sie bigboss jadi rapat nya rada ngaret juga" sie bebek sudah berpidato di telinga ku dengan pelang
"Sapa suruh dadakan gini kan janji nya juga abis makan siang mana baru tidur,aaa sie buaya nyebelin benget, kalo gue bunuh tu orang dosa gak" tanyaku acuh
"Lho bunuh dia,gue bunuh lho enak aja gue di suruh ngejanda ogah banget"
"Sapa suruh bikin be---"
Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku,ternyata sudah di potong duluan di sindir secara nyata buset ne orang niat banget ama gue ni hari"Di sini bukan warung kopi tempat ngerumpi"
Setelah pak erwin mengatakan kata2 mutiara nya itu semua diam dan rapat tentang pembuatan studio baru di mulai, semua di bahas mulai dari A sampai Z dari yang kecil sampai gede,
KAMU SEDANG MEMBACA
pubisangeto
RomanceMenghindar dari konflik dengan ayahnya membuat Tere arbieanka melarikan diri ke ibu kota,bukan alasan itu saja tapi karna di keluarganya yang masih terlalu kental dengan adat yang selalu berupaya menjodohkan nya dengan anak paman dari ibunya atau an...