Kuuuurrrrrrrrrrr...
Ciut perut Gus Rayhan yang sejak pagi belum pernah makan. Ia terlalu sibuk menela'ah kitab Fathul Mu'in untuk tes masuk terguruan tinggi Ma'had Aly di pondok pesantren impiannya. Namun ia tak kunjung meninggalkan tempat duduknya dan membiarkan perutnya kelaparan selama hampir setengah hari. Tiba-tiba ia merasa ada cairan asam yang naik dari dalam perut hingga ke kerongkongannya. Tubuhnya mulai menggigil, kepalanya terasa pusing, dan uluh hatinya seperti tertusuk-tusuk hingga nyerinya sampai ke belakang. Ia bergegas menuju meja makan dan membuka tudung saji tapi tak satupun makanan tersisa.
"Sial, ternyata Qila belum masaaaak. Qilaaaaaaa!!! Aqilah Zalsabilaaaaa kenapa belum masaakkkkk!!!!?" Jerit Gus Rayhan seperti orang kesurupan sembari bergegas ke teras depan rumahnya yang berhadapan langsung dengan asrama putri.
"Mana Qilaaaaaaa!!!???" Gus Rayhan berteriak sekali lagi.
"Iya gus?" Sahut Qila dari balik pagar.
"Dari mana saja kamu, kenapa belum masak?Asam lambungku udah mulai naik nih!" Pekik Gus Rayhan mulai emosi.
"Hari ini bukan tugas saya gus, tapi tugasnya Hamidah." Jawab Qila santun.
"Terus ngapain di depan situ!?
Nungguin santri putra pulang ngaji yah?" Gus Rayhan bersu'udzon."Tidak gus, saya bantuin Salmiah nyiram jalanan biar gak terlalu berdebu." Jawab Qila menjelaskan.
"Mana Hamidah!? Gus Rayhan tambah naik darah.
"Gak tau ke mana gus, tapi tadi pagi dia sempat di toko melayani pembeli. Habis itu keluar sama Si Pembeli entah ke mana." Salmiah membantu menjawab pertanyaannya.
"Huft, ya udah kalian berdua masakin saya sekarang, cepat! Nanti Hamidah yang ambil tugas kalian. Sekarang, cepaaattt!!!"
"I.. iya gus... Ayo Sall! " Jawab Qila terbata-bata.
"Masakin nasi dan bikinin telur mata kuda!"
"Ha!? Mata kuda!? Emang ada!?" Qila dan Salmiah saling bertatapan.
"Yaelah, telur mata sapi laahhhh....cepetan sana! Asam lambungku udah naik nih!"
"Iya gus... " sahut mereka berdua.
"Ya Allahhhh, kapan yah Gus Rayhan tobat dan gak ngomong kasar lagi sama orang? Capek banget hadapin sifat kasarnya tiap hari. Semoga jodohnya perempuan yang bisa ngendaliin sifat tempramentalnya itu dan bisa mengubah sifat buruknya menjadi lebih baik lagi. Aaamiin." Gumam Qila ketika berjalan ke dapur dengan perasaan sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle After Met You
Romance"Karena kita tidak pernah tahu akan seperti apa kedepannya." *** Ayra Yasmin Salsabila, santri putri yang sudah lama berteman sepi melewati hari tanpa orang tua dan saudara yang menemani. Tidak sedikit laki-laki y...