part 5

120 15 7
                                    


"Apa kau benar-benar harus pergi, Ash?" Ashton menghela nafas panjang lalu kembali memasukan beberapa bajunya ke koper.

"Ini panggilan mendadak dari mom, Clair. Kalau disuruh pilih aku juga tidak akan mau." Kini giliranku menghela nafas.

Tadi malam mom menelfon Ashton dan memberitahu bahwa Ashton harus membantu mom mengurus perusahaan nya di cabang luar kota. Dan mom bilang Ashton tidak bisa mengajakku karna ini urusan yang sangat penting.

"Kau akan baik-baik saja, Clair. Akan kusuruh Luke, Michael dan Calum menjagamu. Kau juga bisa mengajak Ashley menginap dirumah." Ucap Ashton sambil menutup resleting kopernya. Lalu menatapku dalam-dalam. "Kau akan baik-baik saja dan aku akan pulang secepatnya. Aku janji."

Aku dan Ashton menuruni tangga. Dibawah sudah ada Calum, Luke dan Michael yang menunggu Ashton. Mereka sudah ada disini sejak tadi pagi. Sampai di ambang pintu, Ashton memelukku erat lalu mengusap rambutku. "I will miss you, Ash." Ucapku pelan.

"I will miss you too. Take care yourself okay?" Aku mengangguk. "Dan kalian, kalian bertugas menjaga adikku 24 jam selama aku pergi. Jangan sampai adikku lecet. Awas saja kalau ada lecet setitik di badan adikku, akan kupenggal kepala kalian." Lanjut Ashton. Aku terkekeh mendengarnya. Calum dan yang lain yanya memutar mata.

Ashton menggeret kopernya menuju taksi. Ya, dia naik taksi. Awalnya Calum menawarkan diri untuk mengantarnya tapi Ashton menolak. Duh, aku sedikit berat membiarkan Ashton pergi. Ini pertama kali nya aku sendirian tanpa Ashton. Biasanya kita kemana-mana berdua tapi sekarang tinggalah aku sendiri disini. Eh tidak-tidak, aku tidak sendiri.

Aku menoleh kebelakang menemukan 3 monyet idiot yang nyengir ke arahku. Aku melihat tersenyum kecil membalas cengiran mereka lalu kembali datar. Aku melihat Luke sekilas yang sedang menggembungkan mulutnya. Astaga aku ingin mencubit pipinya. Tapi sayang aku sedang tidak mood bertingkah sekarang.

Aku melangkahkan kakiku menuju ruang tv untuk menonton acara kesukaanku. Apalagi kalau bukan disney channel?

"Benar saja apa yang dikatakan Ashton, kau seperti anak kecil." Ucap Michael lalu duduk disebelahku. Aku hanya nyengir membalasnya.

Tak lama kurasakan seseorang duduk di samping kiriku. It's Luke. It's fucking LUKE. Oke aku harus menyembunyikan pipi merahku sekarang. "Jangan sembunyikan pipi merahmu, princess." ucap Luke membuatku menoleh ke arahnya. Sialan. Calum yang sedang duduk disamping Michael pun terkekeh. Oh great just great.

Aku dikamarku sekarang bersama Calum. Yang lain sudah pulang 45 menit yang lalu dan hari ini adalah giliran Calum yang menjagaku 24 jam. Ini sudah 10 menit dan kami masih hening. Calum sibuk dengan ponsel ditangannya. Mungkin sedang asik sms-an dengan Ashley.

"Tidurlah, Clair. Ini sudah malam." Ucap Calum sambil memainkan hp nya.

"Sing for me, Cal?" Tanyaku untuk menggoda dan mengerjainya.

Calum memutar matanya. "Kau tau aku tidak bisa bernyanyi." Ucapnya mentapku cuek.

"Liar." Balasku. "Nyanyikan lagu untukku atau aku akan menangis semalaman dan kau akan kulaporkan Ashton karna tidak menjagaku dengan baik." Calum menatapku dengan tatapan membunuh lalu menghembuskan nafas berat. "Fine."

Aku memposisi kan tubuhku mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Kupeluk gulingku lalu menghadap ke arah Calum yang sedang duduk dipinggir tempat tidurku. Calum mulai menyanyikan sebuah lagu entahlah lagu apa aku tak tertarik mendengarnya. "Cal?" panggilku.

"Hm?" Balasnya sambil menatapku.

"Apa kau sudah jadian dengan Ashley?" Sial. Kenapa aku bertanya seperti itu?

Calum terlihat kaget dengan pertanyaanku. Bodoh, Clairine sungguh bodoh. "Well, i like someone else and it's not her."

Aku terlunjak kaget mendengar ucapannya. Terus untuk apa maksudnya dia mengirimkan pesan manis untuk Ashley? Calum bajingan. "Kau bajingan, Cal." Ucapku lalu membalikkan badan membelakanginya.

"You don't understand, princess." Ucapnya sambil mengacak pelan rambutku. Aku membalikkan badan lalu menatapnya tajam saat Calum terkekeh. Dasar bajingan aneh.
"Tidurlah. Aku tidak akan pergi sebelum kau tidur." lanjutnya sambil membelai rambutku pelan. Aku ingin membantah namun aku sedang tidak mood dan kalau begitu caranya aku tidak akan tidur-tidur dan malah terjadi perang dunia ketiga di kamarku.

Aku memejamkan mataku perlahan. Calum masih disini. Masih membelai pelan rambutku. Lama-kelamaan mataku terasa berat.

"Goodnight, Princess." Ucap Calum sambil mencium keningku. Kuulangi. Dia-mencium-keningku. Apa maksudnya? Aku sungguh ingin membantah sekarang. Tapi seperti yang kukatakan tadi, kalau aku membantah akan terjadi perang dunia ketiga disini. Jadi aku hanya diam masih dengan mata terpejam. Lagipula aku sudah ngantuk. Tak lama kurasakan Calum menarik selimut untuk menyelimutiku lalu pergi.

****

Broken Trust  • chTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang