sekilas

2 0 0
                                    

Arbada duduk di pesisir pantai ia kelelahan sehabis memperbaiki mesin perahu motor tempel milik ayahnya , ia melihat kearah laut dan tersenyum kecil . Rasanya tenang dan damai

Ia melihat sesuatu yang  menarik perhatian nya sebuah sendal kecil yang mengapung di sekitarnya ia kemudian mengambil sendal itu dan melihat sekitar

Ia berpikir siapa yang membuang sendal ini di sekitar pantai , tanpa banyak berpikir ia menaruh sendal tadi di tempat yang kering di bebatuan siapa tau nanti ada yang melihat atau mengambil nya pikirnya kemudian ia berlalu pulang

Arbada itu tidak berguna , dia selalu membuat ku malu apa yang kau harapkan dari anak bisu itu kisra? Teriak seorang pria yang terlihat sangat marah ia menggempalkan tangannya

Bang Marsan aku mohon biarkan bada mewujudkan keinginan nya sekali saja . Bada sangat ingin ke kota dia juga mau bekerja di sana dia sudah dewasa sekarang apa salahnya?

Bekerja di sini saja , biar saja dia jadi nelayan mencari ikan di laut daripada di kota sebagai pekerja manufaktur Kalau dia mau bekerja suruh saja perbaiki mesin yang rusak , di sini saja dia membuat ku malu apalagi di kota dia akan lebih menyusahkan kita dia itu bisu

Memang nya salah bada , kamu lupa bang bada juga putra kita

Arbada yang sedari tadi sudah masuk kerumah melihat ayah dan ibunya bertengkar membuat nya merasa sedih apalagi ia sama sekali tidak memahami apa yang membuat keduanya menjadi bertengkar seperti itu

Aku tak ingin bahas ini lagi , biarkan saja bada begitu

Tega kamu bang

Suruh dia bicara baru aku izin kan teriak ayah bada melihat itu bada langsung berlari kearah ibunya dan memeluk ibunya meski ia tidak bisa mendengar ia masih bisa memahami berbagai ekspresi dan jelas ekspresi ayahnya barusan menunjukkan ayahnya sangat marah

Melihat kehadiran bada ayah nya menghela nafas dalam-dalam ia kemudian memilih untuk pergi

Bada melihat ibunya dan menyentuh pipi ibunya lembut ia bertanya dengan gerakan tangan apa yang terjadi

Ibu bada tersenyum padanya dan mengatakan kalau ia baik-baik saja ini hanya pertengkaran biasa antara suami dan istri

Bada melihat kearah pintu, sebenarnya ia tidak yakin dengan jawaban ibunya , setiap kali ayah dan ibunya bertengkar dan bada bertanya apa yang terjadi jawabannya selalu sama

Kamu sudah makan ? Tanya ibunya dengan bahasa isyarat

Bada menggeleng , bagaimana ia berselera makan sekarang .

Ia memberi isyarat meminta ibunya untuk istirahat di kamar dan ia akan makan jika sudah lapar nanti ,

Ibu bada mengangguk tapi matanya terlihat sangat sedih dan merasa bersalah karena bada tidak bisa mewujudkan keinginan nya dan ayahnya yang selalu bersikap tidak adil terhadap bada anak bungsu mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Bersuara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang