02. Bukan dunia yang dia baca

285 44 2
                                    

Zayne telah mandi serta berpakaian yang rapi layaknya para pangeran dari kerajaan lainnya yang tampak menawan dan mempesona, kenapa dia berpakaian? Dia harus pergi ke kuil hari ini meskipun dia yang meminta kepada Asher dengan ngambek tidak mau makan selama 3 hari ke depan yang tentunya membuat Asher hanya bisa pasrah mengalah kepadanya.

Baju lengannya yang berenda membuatnya terlihat pakaian itu bagus, dasi pita berwarna birunya terlihat sangat lucu.

Dia berjalan kearah pintu untuk keluar, saat membuka pintu dia melihat seorang yang mirip dengannya bedanya tubuhnya lumayan besar dan berotot tetapi masih sama yaitu memiliki telinga kelinci di atas kepalanya, Zayne melihat orang itu yang rupanya sama persis seperti dirinya.

Orang itu juga menatap Zayne dengan tatapan yang tajam penuh arti, terus diam tanpa berbicara yang sepertinya ingin Zayne lebih dulu memulai pembicaraan.

"Apa orang ini kakaknya pemilik tubuh ini? Rupa mereka sama persis kecuali tubuhnya saja yang lebih besar." Zayne melihat orang itu dari atas dan ke bawah, tiba-tiba matanya fokus pada satu hal dari orang itu yaitu dada bidang orang itu.

"Ototnya bagus."

Zayne hendak mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi karena dia melihat orang di depannya yang dia duga sebagai kakaknya membuka mulutnya untuk mulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Asher bilang kamu amnesia?" Zayne menatap pria itu dan mengangguk sedikit.

"Ya, mungkin kepalaku terbentur sesuatu yang keras dan membuat diriku jadi seperti ini." Zayne mencoba untuk terlihat baik-baik saja tetapi dirinya menjadi sangat gugup. "Semoga dia tidak curiga padaku."

Zayne yang melihat kakak pemilik tubuh asli ini terdiam saja membuat dirinya menjadi semakin gugup tentang apakah yang di ucapkannya salah? Dia baru saja tiba disini dan dia juga belum tahu apakah dunia yang di masukinya ini adalah novel yang dia baca.

"Kau baru saja bangun dari koma mu dan sudah mau pergi keluar? Ternyata kau cukup energik untuk seorang omega kelinci." Zayne yang mendengar kalimat yang di ucapkan kakak pemilik tubuh terdiam, dirinya bingung apa yang di maksud omega?

"Sebaiknya kamu istirahat saja dulu, tubuhmu itu lemah karena kamu adalah omega kelinci yang di mana kelinci adalah ras terlemah. Ah, namaku Ziley, Asher bilang kau tidak mengingat siapapun disini." Ziley langsung berbalik pergi meninggalkan Zayne yang sedang termenung.

Zayne menutup pintunya dia pergi ke ranjangnya dan duduk di pinggiran ranjang, "Omega? Tidak ada kalimat Omega dalam novel yang ku baca."

Saat sedang memikirkan apakah dia berada dalam novel yang dia baca sebelumnya tiba-tiba saja ketukan pintu terdengar dari luar pintunya, ketika dia membuka untuk melihat siapa yang ada di luar dia melihat Asher sang kepala pelayan yang mengurus dirinya berada di depan ambang pintu.

Zayne sedikit terkejut, kebetulan sekali Asher berada disini sekarang karena dia harus mencari tahu tentang dunia ini.

"Pangeran, apa anda sudah bertemu putra mahkota? Tadi putra mahkota bilang dia akan menemui anda, apa anda sudah me-" Saat Asher belum menyelesaikan omongannya tiba-tiba Zayne mengangkat jari telunjuknya yang menandakan untuk diam.

Asher langsung terdiam menghentikan omongannya, apakah pangerannya dalam suasana yang tidak bagus hari ini karena bertemu sang kakaknya putra mahkota yang memang hubungan asli mereka tidak begitu dekat?

"Aku sudah bertemu dengannya." Zayne membuka pintu kamarnya lebar-lebar yang menandakan Asher untuk masuk ke ruangannya, "Kebetulan sekali kamu ada disini. Masuklah, ada yang ingin aku tanyakan padamu."

The Prince's Path: Omega DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang