"L-lepasin!". Teriak seorang Gadis berusia 18 tahun yang sedang dibully oleh 'teman-nya'.
" Yaelah, heh Sora! Ngalah aja, mangkanya cepet siniin duit lu."
"Kalian kan udah aku traktirin tadi, kenapa kalian tetep mau ambil duit aku?"
"Ck, makin ngelawan ya?, kuatin jambak-kan lo Nova!". Ucap Resa, menyuruh Nova untuk memperkuatnya menarik rambut Sora.
" akh!, s-sakit.."
"Mangkanya!, Lo itu nurut kalo disuruh, biar ga babak belur". Resa maju, dan mengambil dompet Sora.
"Kan sebentar lagi kelulusan nih ya. Lo mau lanjut ke Universitas mana?. Biar kami ga perlu ngabisin duit, kita se-Universitas aja. Laper dikit, tinggal malak lo! Hahaha." Ucap Resa dengan wajah sinis.
Sora hanya terdiam dan tak menjawab apapun.
"Ohh, gamau kasih tau?. Yaa~ ga-dikasih tau pun, gw tetep tau sih. Bakal gw Palak lo habis-habisan sampe Ortu lu bangkrut. Gua kasian sihh sama ortu lo. Punya anak yang, lemahh bangets." Kali ini Nova yang bicara.
"Dah yok, cabut."
"Yoi Res!"
Mereka berdua pun pergi meninggalkan Sora sendiri di depan kelas.
Semua murid sudah pulang, itulah kenapa tidak ada yang bisa menolong Sora.
Yaa, walaupun ada sih, gaada yang berani ngebela atau nolongin Sora.
"Mereka mau nyiksa aku terus gitu? Sampai kuliah pun tetep dikejer sama mereka. Aduh.. rambut aku sakit banget."
Sora langsung membersihkan luka nya dan memutuskan untuk segera pulang, Dijemput oleh supir pribadi keluarga.
Saat sampai dirumah, Ibunya bertanya soal pakaian Sora yang compang-camping dan rambut yang agak kusut.
"Ah, ini tadi Sora abis jatuh Bun.. Kepeleset kulit pisang hehe"
"Hmm, masa tiap hari kepeleset kulit pisang trus?, banyak monyet ya di sekolah kamu?"
"Iya Bun, bahkan monyet-nya suka malak-in siswa loh. Itulah, kenapa duit Sora hilang trus"
"Astaga, keren juga" percaya Ibu Sora.
Padahal monyet nya itu-.
Nah, Ibu nya Sora ini percaya-percaya aja, karena beliau memang polos gais, selalu percaya dengan Sora. Jadi, mau Sora bilang kalo ada ultramen yang muncul disekolah, Ya Ibunya percaya.
"Yaudah gih mandi sana, kamu bau pisang"
"Hahaa, iya Bun, Sora permisi yaa"
Saat sampai dikamar, Sora langsung bersiap untuk mandi. Walau luka lecet nya di tubuh terasa perih, tetapi dia sudah terbiasa. Tapi lama lama, bikin muak.
"Aku harus bilang ke Ayah sama Bunda, Kalo aku mau kuliah di kota lain.. Aku gamau terus ketemu sama Resa dan Nova. Aku mau habisin masa kuliahku dengan mandiri. Aku udah gakuat.. Diperlakuin kayak gini."
Ucap Sora sembari melihat luka-luka nya yang perlahan mengering.
"Aku mau pergi."
________________________
𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰Hallo!, aku membawa buku baru nih.
Ayo kasi vote, biar akuu semangat buat update dan buat buku baru lainnya!.Makasii buat yang udah baca! >v<.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Sunset
RomantizmSorana, Gadis yang merantau ke kota besar. Dia melanjutkan kuliah nya di sana, untuk menghindari teman yang selalu memanfaatkan nya. tiba-tiba, ada seorang lelaki yang mengaku jika dia sangat mengenal Sora. Tetapi, siapa lelaki itu?, Sora tidak inga...