Keduanya tak kunjung bergerak sejak lima, tidak, enam menit yang lalu. Penyebabnya tak lain sebuah kepompong, atau menggunakan nama yang tepat: Krisalis. Ia tergantung di seuntai daun di antara belukar lingkar luar kebun. Sejak aku menjawab dari mana Kupu-kupu berasal, anak-anak itu selalu penasaran terhadap wujud Krisalis. Itu hal yang pertama kali akan mereka cari tiap kali menjejakkan kaki di kebun ini. Hari ini penantian mereka berakhir.
"Oh, gerak! Tadi gerak, loh, beneran!" teriak Josephine, sementara tangannya bergerak terlambat, mencoba menyampaikan perkataannya kepada saudarinya. Seraphine tampaknya tidak percaya. "Mana mungkin," tangkisnya.
Sebenarnya bukan mereka saja yang sedang takjub pada pemandangan di depan kami. Aku berjongkok tepat di sebelah Seraphine, juga tak bergerak sejak tujuh, tidak, delapan menit yang lalu. Kemungkinan itu salah satu anggota Swallowtail lain yang wujud dewasanya sudah sering kulihat berlalu-lalang di sela para bunga, namun baru kali aku melihatnya masih meringkuk di balik peraduannya.
Dahulu kala, saat rambutku masih berkepang dua, aku selalu membayangkan bagian dalam Krisalis sebagai suatu kerajaan magis. Para Larva yang telah usai menimba pelajaran hidup dan siap mendewasa akan masuk ke dalamnya. Di dalam sana, para Peri tiba untuk memancarkan sihir-sihir mereka yang berwarna merah muda dan warna-warna terpuji lainnya, menciptakan sayap terurai dan pola-pola jurai, serta yang tak kalah penting, mengukuhkan kebijaksanaan bagi para Larva. Setelah itu, mereka keluar dari sana, lahir sepenuhnya sebagai sosok berbeda; sosok yang mulia dan berbudi pekerti, meski terkadang ada pula yang jemawa.
Kemudian aku beranjak dewasa, rambutku terjuntai leluasa, dan bayanganku akan kerajaan istimewa tidak sepenuhnya meleset. Tidak seperti kepompong yang terajut dari sutra, Krisalis pada dasarnya adalah bagian tubuh Larva itu sendiri. Ia berupa cangkang keras, serupa milik para Kumbang, yang terbebas dari kulit luar yang meluruh di masa Pupa. Di dalam Krisalis, otot dan bagian tubuh lain larut sepenuhnya oleh enzim pencerna, hanya menyisakan organ yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Selanjutnya, para sel yang selama ini tertidur lama, terbangun dan bekerja keras untuk membangun tubuh paripurna yang akan lahir dan sepenuhnya dewasa. Yang paling memukau, tidak seperti manusia yang melupakan segala hal di dalam kandungan ibunya, Kupu-kupu dewasa tetap memiliki ingatan selama hidupnya, meski tubuhnya telah dihancurkan kemudian dihidupkan kembali.
Cerita itu magis untukku yang terlalu tua untuk belajar naik sepeda, tapi kupikir terlalu kejam untuk anak-anak dan imajinasi paling murni. Kalau mereka bertanya lagi, yang akan keluar dari mulutku adalah segala daya khayal tentang Nona Peri dan Tuan Leprechaun.
Aku melirik mereka yang masih tunduk di hadapan sang Krisalis dan sesekali berdebat dengan kedua tangan. Sembari menahan senyum, aku bangkit. Aku berjalan sedikit menjauh. Tatapanku lurus ke depan, namun perlahan kelopak mataku turun lalu menutup. Bibirku mulai bersiul, senandung ringan nada Terbang milik The Molly*. Kedua lenganku berangsur-angsur terangkat lalu akhirnya terentang. Hanya di saat-saat seperti ini, aku bisa sejenak merasakan seperti apa rasanya melayang di antara awan. Hanya di saat-saat seperti, aku bisa sejenak merasakan kebebasan.
Tiba-tiba...
Entah apa yang sebenarnya terjadi.
Dunia berputar. Aku membuka mata, tapi itu justru membuat segalanya semakin berpusing. Keseimbanganku menghilang, aku limbung, namun tak ada yang bisa jadi pegangan. Para Anggrek itu jadi saksi tubuhku yang tersungkur ke tanah. Tubuhku bersimpuh. Perutku seperti dililit tambang dan ditarik beramai. Mulutku terbuka, namun tak ada yang keluar. Kardigan merah muda yang kukenakan terkena bercak kecoklatan dari lumpur terpercik. Mual dan pusing bercampur sedemikian rupa sampai aku tak bisa membedakan sini dan sana. Yang kutahu aku harus tetap membawa anak-anak itu pulang. Kalau saja aku bisa berdiri dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
KRISALIS
Science FictionSahara mencintai kehidupan dan segala yang hidup di dalamnya, terutama kupu-kupu dan anak-anak. Lebih dari sepuluh tahun ia habiskan sebagai pengasuh anak, sementara ia menanti kesempatan untuk mengasuh anaknya sendiri. Di tahun 2045, ketika akhirny...