Dear Bagas: Sepuluh

160 35 53
                                    

Semua orang berhak jatuh cinta, tapi gak semua cinta bisa dipaksain, 'kan?

-felicia.

***

010. Confess

Saat Feli kabur dari kejadian awkward tadi, dia malah bertemu dengan Fariz di lorong. Feli merutuk karena dirinya malas bertemu ketua OSIS tersebut.

"We need to talk," ucap Fariz seraya menghalangi jalan Feli.

Gadis itu mendengus. "Gak usah ganggu gue lagi bisa nggak?!" sungut Feli dengan tatapan kesal.

"Nggak," jawab Fariz dengan tatapan datar.

Fariz lalu menghampiri Feli, membuat gadis itu termundur. "Cla, tolong jangan ngejauh dari orang-orang yang peduli sama lo," sambungya.

Feli tertawa sinis. "Gak usah sok peduli, lagian gue gak butuh orang-orang kayak kalian. Ini hidup gue Fariz. Lo gak berhak ikut campur soal hidup gue!" sentaknya.

"Bahkan meski lo harus bolak-balik masuk rumah sakit?!" balas Fariz dengan sengit, "Lo temen gue Cla, gue gak mau lihat lo terus-terusan tersiksa."

"Urusannya sama lo apa sih, Fariz? Mau gue mati pun gak akan ngerugiin lo!" timpal Feli yang berusaha menahan emosinya.

"Jelas rugi karena gue suka sama lo!"

Feli langsung terdiam saat mendengar pernyataan yang keluar dari mulut kakak kelasnya itu, jantungnya berdebar tak karuan, bukan karena cinta melainkan tak menyangka. Sementara itu, tak jauh di belakang Feli, dua orang tampak menyaksikan dan mendengar perdebatan antara mereka.

"Gue gak peduli," kata Feli seraya itu langsung berbalik hendak meninggalkan Fariz, tapi malah dikejutkan oleh kehadiran Bagas dan Liora di sana.

Jantung Feli kembali berdebar, dia takut mereka berdua mendengar apa yang ia dan Fariz ucapkan barusan. Kebingungan melandanya, apalagi saat melihat tatapan Liora yang tampak kecewa, sedangkan Bagas, dirinya tak berani menatap lelaki jangkung itu.

"Li ... gue ...." Feli tak bisa melanjutkan kalimatnya karena Liora lebih dulu pergi dari sana.

Fariz sendiri terlihat biasa saja meski Bagas dan Liora ada di sana, dia hanya fokus pada Feli. Sedangkan, Bagas merasa bingung akan apa yang diucapkan Fariz perihal mantannya itu. Apa maksudnya Feli harus bolak-balik masuk rumah sakit? Apa gadis itu mengidap sakit keras?

Saat Bagas hendak bicara, Feli malah pergi menyusul Liora, menyisakan dirinya dan sang ketua OSIS yang kini saling memberi tatapan permusuhan. "Kenapa sama Feli?" Bagas bertanya dengan dahi berkerut.

"Bukan urusan lo!" hardik Fariz seraya melenggang pergi.

-🦋🌻

"Li, soal tadi-"

"Kak Fariz suka sama lo?" potong Liora dengan muka malas, "Lo boleh tolong pergi dulu gak? Gue lagi gak pengen diganggu."

Feli tampak meremas roknya, kenapa masalahnya jadi rumit begini. Meski Feli bersyukur Liora tak membahas soal dirinya yang masuk rumah sakit, tapi melihat sahabatnya marah begini membuat ia tersiksa. Liora sudah menyukai Fariz dari awal masuk sekolah, tapi saat mendengar lelaki yang disukainya menyukai gadis lain, Liora pasti kecewa bukan?

Dear Bagas: Ayo Balikan! 2023 ✓ | PROSES TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang