empat

49 7 1
                                    

EMPAT

"Tau gak kalo manusia bisa punya lebih dari empat istri sekaligus?" Aku bertanya bosan, menggigit sendok sambil menatap Hitoshi main-main.

Sekarang jam makan siang, Aku emang udah biasa bawa makan siang sendiri, minimalisir kalo ada yang mau ngeracun.

Terus ketemu Hitoshi yang baru balik dari kafetaria, dia beli makanan, tapi ga makan di sana, jadi aku tarik aja dia ke rooftop.

"Emang bisa?" Hitoshi mengernyit aneh.

Aku tertawa. "Ya bisa lah, mau coba?" Seringaiku terbit.

Hitoshi memasang wajah aneh, aku ketawa lagi. Teringat dengan ayah yang punya 5 cewek, cakep-cakep tapi akhlak minus semua.

"Shota-sensei udah masuk kelas tadi." Aku mengalihkan topik.

Hitoshi mengangguk, menyuap makan siangnya. "Iya, kemaren udah latihan. Padahal masih di perban dua puluh kali."

"Dikira kue lapis." Aku ngga peduli sih gimana bisa Hitoshi latihan privat sama guru UA, bukan urusanku juga. "Soal festival olahraga, beneran jadi?"

Hitoshi menatapku tajam. "Terus buat apa aku latihan kalo ngga serius?"

Aku terkekeh lucu, menunjukkan jari telunjuk dan tengah membentuk simbol piece. "Mau latihan bareng?"

Hitoshi sudah menatap makanannya lagi. "Kamu ngga persiapan?" Aku tahu dia mengatakannya sebagai tanda kalau aku tidak akan berkembang bahkan saat latihan bersamanya. Emang sih aku sekuat itu.

Aku mengangkat bahu. "Gapapa~" Aku bersenandung. Walau aku masuk UA karena misi, bukan berarti aku harus nyerah posisi nomer satu ke sembarang orang. Ketua bisa bunuh aku nanti karena jelekin nama keluarga, wkwk~

Setelah festival olahraga bakal ada magang dan kamp pelatihan. Aku tahu dari mana? Ya nyontek jadwal sekolah di ruang guru lah~

"Kamu gapapa, (Name)?"

Aku tertawa. "Ya gapapa lah, cuma latihan." Aku menyeringai, menyuap makanan.

"Bukan soal itu. Muka kamu berantakan." Hitoshi balas menatapku lurus.

Aku menyentuh wajahku, tertawa setelah berhasil menelan makanan. "Lupa di setrika." Jawabku sekilas.

Hitoshi terlihat kesal dengan jawaban itu, membuatku tertawa kecil.

Mungkin aku emang terlalu banyak bekerja akhir-akhir ini. Soalnya gimana lagi? Selain Ketua guild yang emang udah nuntut perkembangan, AFO emang menarik buat di selidikin, sih.

Selama libur setelah insiden USJ aku emang belom tidur, kantong mata aku ngga keliatan karena quirk ilusi pengubah tubuh. Kece, tapi suer nanti aku tidur kok, pulang sekolah.

Tapi pulang sekolah aku mau langsung ke Kamino, soalnya gudang pembuatan Nomu ada di sana. Masih inget kan? Monster kelainan yang dibawa Shigaraki ke USJ kemaren? Ternyata masih ada temen-temen satu spesiesnya.

Bukan urusanku harusnya, tapi karena ini ada hubungan sama AFO mau gimana lagi ygy.

"Tapi gue capee."

"Yang bener aja, emang udah tau dia penjahat kelas hiu, tapi ngga tau sesusah ini bejirr..."

"Kalo tau gini mah mending lempar balik ke muka kulkas dua belas pintu itu!"

"Bapak-bapak bau tanah, pasti dia cuma mau numbalin gue nih."

Hari-hari berlalu, jam tidurku berantakan, tapi masih mending dari pada gak sama sekali. Festival olahraga juga berlangsung lebih dari lancar. Mudah saja mengalahkan anak-anak tanpa pengalaman, mendapatkan peringkat 1 sudah bukan hal baru.

Cavendish (Name) - BNHA Alternative UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang