Pagi itu dilapangan upacara...
"Kalian tau sekarang jam berapa?" tanya Leya tegas.
"Jam 08.47 lah, pake nanya. Lu pake jam kenapa malah nanya lagi aelah Ley" jawab Aldo salah satu dari keempat siswa yang ketahuan bolos.
"Diem! Saya gak butuh basa-basi dari kamu, Sudah tau jam masuk! Kenapa kalian masih berkeliaran dan seenaknya berada di ruang seni?!?" bentak Leya.
"Ya kan mau nemenin Ayel ngelukis njir" balas Adhan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Memangnya Rafayel tuh bocah? Bilang aja kalian emang mau bolos berjamaah" galak Leya sambil menyodorkan penggaris panjangnya didepan wajah Adhan.
"Jangan galak-galak Ley, entar cepet tua" ejek Aldo.
"Setuju!" pekik Manu.
"Mending jadi istriku aja. Mwehehehehe" sambung Aldo.
"Nah kalo yang tu. I'm tak setuju" ujar Manu mengernyit.
"Dih. Bilang aja lu juga mau ama mbk-mbk primadona satu ini" goda Aldo sambil menaik-turunkan alisnya.
"Heh. Si Manu bukan lo ya" sela Adhan.
"Tau tuh. Lagian ni yah, gua itu udah punya crush" ujar Manu dengan bangganya.
"Untungnya nge-crush-in anak kelas 6 sd apadah"
"Lo tuh gak tau pesona bocil esdeh jaman sekarang. Jadi mending lo diam ajah"
"Njir bocah esdeh jaman sekarang udah modelan tante-tante. Kalo bukan tetenya yang gede, pantatnya yang semok"
"Eh lo bertiga. Udah selesai ceritanya?" sela Leya dipertengahan cerita tiga biadab yang sedang meroasting bocah-bocah kematian itu.
Sementara Ayel (si ketua BlackLion) dan Ali (si waketos sekaligus deputi BlackLion) hanya menampilkan wajah datar nan dinginnya saat melihat Teman-teman lucknutnya sedang adu bacot dengan sang ketos.
"Berisik gua gorok leher lo pada!" tegas Leya. "Li, kasi mereka sanksi dan awasi! Jangan sampe ada yang kabur. Gue mau ke ruang osis buat nyuruh sekertaris nyatet nama mereka" Ali hanya mengangguki perintah dari Leya.
"Ikut gue" ajak Ali.
"Hikss, oh Alililililililiku sayang... teganya engkau melakukan ini pada sahabatmu sendiri" ujar Aldo genit dan ditatap jijik oleh teman-temannya.
"Lari keliling lapangan 10 kali!" pintah Ali.
"Kebanyakan Anjengggg" protes Aldo kepada Ali.
"15 kali"
"Kamfret"
"20 kali"
Plak
"Udahlah Al, lu nambahin beban orang ajaa" tegur Adhan setelah menggeplak kepala sangat cap kaki buaya darat itu kemudian menyusul Ayel dan Manu yang sudah berlari cukup jauh.
Setelah mengelilingi lapangan yang luas sebanyak 20 kali. Empat remaja lelaki itu pun duduk di tepi lapangan karna kelelahan. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba sebuah handuk dan Aqua-marine Hoshino, eh enggak yah... maksud Author, air yang berasal dari sumber pegunungan dan dikemas dalam bentuk botol plastik kemudian diberi merek Aqua, jatuh ke wajah mereka masing-masing termasuk sang waketos.
"MINUM!" ketus Leya menekan perkataannya.
"Ternyata Ratu Kegelapan bisa baik juga" kaget Aldo gelagapan sambil mengejek Leya dengan cara memegangi kedua pipinya, memodelkan bibirnya berbentuk "O" dan membulatkan matanya. "😱" Kira-kira seperti ini.
"APA LO BILANG?!?"
-
-
-
-
-TBC...
-
-
-
-
-Haloo semuanyaa, gimana ceritanya? Baguss tidaaa.. Semoga kalian terhibur yahh!
Oh iya, sebelum itu kenalin nama aku Zaa Seiylaa. Kalian boleh manggil Aku Zaa..
Salam kenal semuanya!Jangan lupa VOTE yahh, supaya Zaa bisa tambah semangat buat bikin ceritanya!!
Sehat selalu kaliann para pembaca!
Jangan sungkan buat ngoreksi kesalahan yang ada didalam cerita.
Maaf kalau ada yang typo dan ga baguss soalnya aku baru pertama kali buat nya!Byeeee..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos is my wife
Ficção Adolescente"Kalian tau sekarang jam berapa? Sudah tau jam masuk! Kenapa kalian masih berkeliaran dan seenaknya berada di ruang seni?!?" -Azhelia Arlhyne Xavier "Huaaa Ley, ada petir! Ayel takutt" -Azkino Rafayel Adlhyn Gavenza ...