S R - 7

24 3 0
                                    

15.30 | 27 September 2020
Jihan baru saja selesai mandi, kini tengah menggunakan skincare. Tiba-tiba Fiola datang dan memberitahu kalau ada seseorang yang menunggunya dibawah.

"Jihan, ada yang nungguin tuh dibawah." -kata Fiola, Jihan heran.

"Tapi adek ngga ada janji sama siapapun mah hari ini" -jawab Jihan, Fiola tersenyum.

"Udah, kamu dandan yang rapih terus turun. Jangan lama-lama kasian dia." -kata Fiola lalu meninggalkan Jihan.

"Siapa sih? Perasaan gue ngga ada janji sama siapapun." -kata Jihan berbicara sendiri namun tetap melanjutkan kegiatannya.

Di Ruang Keluarga

"Lo bawa duit kan? Adek gue tukang makan soalnya." -kata Satria.

"Bawa, aman bang. Adek lo ngga bakal kelaperan." -jawab sang tamu.

"Tolong diingat ya Jihan ngga bisa makan sayur dan seafood." -kata Fiola, sang tamu mengangguk.

"Jihan takut serangga, hantu, tempat sunyi dan gelap." -sambung Fiola.

"Udah jam segini, Jihan belum turun juga. Ngapain dah tu anak? Kan kasihan Jovan nungguin daritadi." -kata Endri.

"Astaga, papa lupa ngasih tau Jihan kalau Jovan ngajak dia keluar." -Tevin tersadar dan ia menepuk dahinya sendiri.

"Aduh, maaf ya van. Kamu nunggu lama jadinya karna om lupa." -Kata Tevin merasa bersalah.

"Ngga papa om, santai aja masih banyak waktu kok." -jawab Jovan.

Tak lama, terdengar suara langkah kaki menuruni tangga. Ternyata itu Jihan.

"Lama banget ya princess ini, kasian loh tamunya." -sindir Endri.

"Siapa sih tamu nya? Ade kan ngga tau kalo hari ini ada jadwal keluar." -protes Jihan yang belum sadar ada Jovan.

"Iya maafin Papa, ini Jovan ngajak kamu keluar." -kata Tevin menjelaskan. Jihan melotot dan mengedarkan pandangannya mencari sosok Jovan.

"HAH?! COWO PAYUNG!" -kata Jihan terkejut, membuat Jovan tertawa kecil.

"Halo, gue Jovan." -kata Jovan mendekati Jihan yang masi terkejut. Jihan membalas "G-gue Jihan."

"Ngga usah kaget gitu, udah mending kalian pergi sekarang udah jam berapa ini." -kata Tevin, Jihan menoleh kearah Tevin. dan bertanya

"Pergi berdua doang?" -tanya Jihan ke Jovan, Tevin mengangguk sebagai jawaban.

"Udah sana pergi lama amat deh, kasian dia daritadi nungguin." -kata Endri mendorong Jovan dan Jihan keluar.

"Ngga usah dorong-dorong! Ngeselin banget." -kata Jihan ngambek.

"Yah ngambek deh, van tolong bujuk ya." -kata Endri meledek.

"Van, hati-hati ya bawa Jihan. Inget pesan om tadi." -kata Tevin.

"Siap om." -jawab Jovan, Jovan membukakan pintu untuk Jihan terlebih dahulu.

Di dalam mobil, hanyalah keheningan yang ada. Akhirnya Jovan memberikan handphonenya ke Jihan. Jihan menerima tapi ia bingung.

"Nyalain lagu sesuka lo, punya gue premium kok." -jawab Jovan yang masih tertuju pada jalanan. Ia menaiki mobil milik Ayahnya.

"Mau ke mall atau taman?" -tanya Jovan, Jihan tampak berpikir serius lalu ia menjawab "Terserah."

"Kita ke taman bunga ya, gue rasa cuacanya cocok sekalian piknik dekat danau." -kata Jovan, Jihan terlihat excited.

"Berarti aku salah outfit dong? Masa piknik pakai kaya gini?" -tanya Jihan, Jovan menggeleng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2 | SUMMER RAIN [WOOHAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang