CHAPTER 1

364 45 4
                                    


"Mau apa lagi kamu?"

Dia adalah ibuku namanya Cindy dia sangat membenci diriku, yang bahkan aku pun tak tau apa alasannya bisa membenci diriku ini.

"Ma aku boleh ga minta uang buat beli buku"

Saat aku sedang meminta, tiba-tiba kakak ku datang untuk meminta hal yang sama.

"Mama, kakak minta uang dong mau beli buku"

Dia adalah kakak ku namanya gracia, Apapun permintaannya selalu di kabulkan, mama dan papa sangat menyayangi dirinya, akh beruntung sekali dia.

"Yaudah ini uangnya ya"

"Kalo aku gimana, ma?"tanya ku

"Ga ada, hari ini kamu ngalah aja dulu kasian kakak kamu mau beli buku" sahut mamaku dengan penuh penekanan.

Aku tersenyum kecut saat mendengarkan ucapan yang terlontar dari bibir nya. ‘memang aku selalu mengalah dalam setiap hal apapun itu’batin ku

"Ngapain lagi kamu disini? Pergi sana"tuturnya menyuruhku untuk pergi dari hadapannya.

Aku hanya mengangguk pasrah, dan kemudian melenggang pergi masuk kedalam kamar.

"Kapan aku bisa bahagia"

"Aku juga cape kalo tiap hari kayak gini, di suruh ngalah ini itu"

Setelah bergumam tidak jelas aku pun tidur, dan di sore harinya aku terbangun.

"Euggh"lenguh ku

"Aku mau keluar sebentar lah"

Aku pun segera keluar menghampiri ibuku dan meminta izin padanya untuk keluar.

"Mau kemana kamu? Mau keluyuran lagi?"tanyanya padahal aku belum mengucapkan satu patah kata pun.

"Aku mau keluar sebentar mah, boleh kan?"

"Yaudah pergi aja sana, kalo bisa jangan pulang kesini lagi"sahutnya yang membuat hati sakit.

Aku pergi meninggalkan pekarangan rumah, dan mulai mencari tempat untuk diri ku menenangkan diriku serta pikiran ku.

"Aku rasa ini tempat yang cocok untuk menenangkan diri"ucapku saat melihat sebuah danau yang terletak di samping taman.

Aku merasa tempat ini akan menjadi tempat yang akan sering ku kunjungi, selain nyaman dia juga memberikan ku peluang untuk berkeluh kesah.

Dari jauh ternyata ada yang melihatnya.

"Loh itu siapa? Kok dia sendirian? Mana hari udah mendung gini lagi"pikir orang itu.

Ia segera menghampiri ku, dan langsung menepuk pundak ku.

"Hey kok sendirian disini? Ini udah mendung loh kamu ga mau pulang?"tanya nya

"Maaf, apa kamu bisa meninggalkan saya sendirian di sini?"tanya ku, aku sedikit merasa tidak nyaman dengan kehadiran nya.

"Apa kamu risih dengan kehadiranku?"tanya wanita itu

"Sedikit"sahut ku yang memang tak mau berbohong.

"Kalo begitu kakak minta maaf ya, ini udah mendung dan sebentar lagi akan hujan sebaiknya kamu pulang"

"Berhenti menyuruhku pulang"sahutku sedikit tersulut emosi.

"Maaf ya, tapi kakak khawatir kamu kehujanan disini, dan pasti orang tua kamu juga khawatir loh takut kamu kehujanan "

Aku terkekeh mendengarnya, apa dia bilang khawatir? Mau sekarat pun kurasa mereka tidak mempedulikan ku.

"Mau sekarat pun tidak ada yang akan mengawatirkan kondisi ku"

Apakah gadis ini memiliki banyak masalah dengan orang tua nya?

"Kamu punya banyak masalah dengan orang tuamu?"

"Sebaiknya kau pergi, karena sebentar lagi hujan akan turun"ucapku menyuruh nya untuk pulang.

"Perkenalkan nama kakak Anin, nama kamu siapa?"

Astaga ini orang, ku suruh pergi malah perkenalan’batin ku

"Perkenalkan nama ku Azizi Safa"

"Nama mu sangat indah, sama seperti orangnya"

"Kamu punya kakak?" Tanyanya

"Iya aku memiliki kakak, namanya gracia"

"Wah namanya Indah, sepertinya dia sangat menyayangi mu ya?"

"Menyayangi? Dia saja tak menganggap ku sebagai adiknya"

"Orang tua ku juga sama hal nya dengannya yang tak memperdulikan kehadiran ku, dan tidak menganggap ku ada"

"Sudah dulu ya, aku mau pulang"ucapku berlalu begitu saja meninggalkan perempuan yang bernama Anin itu.

"Kesian banget sih dia, semoga nanti aku bisa ketemu lagi sama dia"

Anin pun meninggalkan tempat itu, dan ia juga langsung pulang kerumahnya.

To be continued

luka dan air mata (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang