22. Tawar-menawar

67 7 1
                                    

Mohon dipencet bintang dan penuhi komentar sebelum membaca. Bijak dalam membaca dan tandain apabila ada typo. Sekian Terima gaji.

✧•✧•✧Happy Reading✧•✧•✧

"Sayang, belanjanya sekarang aja mau? Nanti sore kita udah mau pulang"

Lily hanya mengangguk. Dengan segera Gus Eza menggandeng lengan Lily saat melihat istrinya itu seperti kesakitan.

"Kamu kenapa jalannya kek gitu?" Tanya Gus Eza polos setelah mendudukkan Lily di kursi mobil.

Lily melihat sinis pada Gus Eza. Pakek nanya padahal ini ulah dia, ujar batin Lily.

"Gara-gara seseorang." Ketus Lily bersedekap dada.

"Huh, maksudnya?" Bingung Gus Eza. Gara-gara seseorang? Memangnya siapa?

"Gara-gara mas mainnya terlalu ganas"

Uhukk!

Gus Eza tersedak ludahnya sendiri. Astaga ternyata gara-gara dirinya. Dan ucapan istrinya ini benar-benar frontal sekali.

"Ekhm! Maaf," Lirih Gus Eza akan tetapi fokusnya masih ke depan. Jika, ia menoleh bisa-bisa fokusnya buyar dan berakibat kecelakaan.

Lily hanya melirik sekilas lalu menoleh kembali ke jendela mobil.

"Maafin mas ya sayang? Abisnya kamu terlalu menggoda"

Plak!

Geplakan di bahu Gus Eza, Lily melihatnya dengan kesal sekaligus malu.

"Aws! Kenapa di tabok sayang?"

"Omonganmu loh mas!" Sentak Lily.

"Loh, kenapa dengan omongan mas? Gak ada yang salah kok, emang kamu meng--"

Cubitan Lily berikan di pinggang Gus Eza hingga membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan.

"Ampun sayang~"

"Mas Eza ih, omongannya tuh"

"Haha, iya sayang. Maafin mas," Ucap Gus Eza sambil tertawa pelan melihat raut muka istrinya memerah.

"Tapi kamu emang menggoda banget semalam. Jadinya mas gak bisa tahan deh"

"ADITYA EZA LENANDRA," Pekik Lily kesal

"Ndalem zauzati"

"Jancok lah," Umpat Lily

"Omongannya! Mau mas hukum, hm?" Ucap Gus Eza menatap datar pada Lily.

"Ampun pak suami. Gak akan aku ulangin lagi." Dramatis Lily sambil menyatukan kedua tangannya sebagai permohonan maaf.

"Pinter istriku." Satu tangan Gus Eza mengusap kepala Lily yang berbalut hijab.

Tak butuh waktu lama mereka berdua sampai di toko souvenir. Gus Eza keluar lebih dahulu dari mobil lalu memutar dan membuka pintu mobil agar istrinya itu bisa keluar. Gus Eza menggenggam tangan Lily dan memasuki toko souvenir itu.

"Mas Eza, kita ke toko baju itu aja yok. Kita beliin keluarga kita baju aja, kan bentar lagi lebaran," Ajak Lily sambil menunjuk toko pakaian

"Mas ngikut aja sayang"

"Okee gooo berburu baju lebaran," Pekik Lily senang.

Gus Eza hanya terkekeh kecil melihat istri mungilnya senang.

"ASSALAMUALAIKUM PAK WAWAN," Teriak Lily. Untung saja toko itu belum terlalu ramai kalau tadi ramai bisa-bisa Gus Eza malu.

"WAALAIKUMSALAM," Teriak balik Pak Wawan.

Milik Gus Eza || PERJODOHAN (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang