1

7 3 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Alexander abraham, seorang CEO muda yang terkenal. Dia terkenal karna kekayaannya dan kepribadiannya yang tegas. Dia memegang suatu perusahaan terbesar di kota bernama mikage-company.

***

Suatu hari Alex mendatangi sebuah rapat penting dengan perusaan lain dan berniat mengajaknya bekerja sama.

Namun, yang membuatnya terbelalak adalah... Meeting itu di adakan di sebuah bar yang mewah.

Bir di sana beragam dan harganya cukup mahal. Namun bukan itu yang membuatnya kaget. Alex tidak mempermasalahkan tentang uang. Yang terpenting adalah apa yang membuat perusahaan semakin berkembang.

Alex lumayan kaget saat mendengar meeting itu akan di adakan di bar. Karna dia tidak mempunyai toleransi pada alkohol dan rokok. Bisa di bilang... Dia bukan tipe pria brengsek yang sering ke bar untuk mencuci mata.

Tapi apalah dayanya, dia harus datang ke bar itu dan menyelesaikannya secepat mungkin.

Dia berfikir bahwa dia mungkin bisa menghindari minum bir. Toh tidak ada persyaratan nya.

Namun, kehendak berkata lain. Saat ia sedang asyik menjelaskan statistik-nya, klien nya itu memintanya untuk meminum bir tersebut.

Karna merasa tidak enak hati, Alex meminumnya dengn terpaksa walau hanya 1 gelas.

Setelah beberapa menit berlalu dan rapat itu akhirnya selesai, dia merasa pusing. Pandangannya kabur dan perutnya terasa mual.

Ia berjalan ke tempat ia memarkirkan mobil dengan susah payah. Namun, saat ia hendak membuka pintu mobil... Kakinya sudah tak kuat untuk menahan berat badannya.

*Brukk..

Tubuhnya jatuh di samping mobilnya.

Pada saat itu, tidak banyak orang yang lalu lalang. Karna parkirannya berada di bawah tanah.

Untung saja ada 1 orang yang hendak membersihkan parkiran tersebut.

Michael Jordan, nama anak tersebut. Dia masih berumur 16 tahun. Dia masih seorang siswa. Siswa kelas 2 SMA.dia bekerja paruh waktu di bar tersebut sebagai OB. Tapi.... Dia masih sekolah?, ya memang benar Jordan masih sekolah. Dia terpaksa berkerja Karna tidak ada yang menafkahinya. Dia yatim-piatu sejak lahir dan di besarkan di sebuah panti asuhan bersama anak anak malang yang lainnya.

Jordan terkejut Ada melihat orang yang tergeletak. Dia dengan cepat memastikan bahwa pria itu baik baik saja. Dan syukurlah... Dia hanya mabuk.

Karna rumah Jordan tidak jauh dari sana. Jordan berusaha mengangkat tubuh Alex Karna tubuhnya lumayan berat.

Rumah Jordan adalah rumah sewaan yang berada di dalam gang sempit. Sebenarnya itu sebuah gudang milik seseorang. Tapi pemiliknya berusaha mengambil keuntungan. Karna gaji Jordan yang tidak mencukupi untuk menyewa sebuah apartemen jadi terpaksa dia membelinya.

Perlahan tapi pasti, Jordan berhasil membawa tubuh pria yang dia temukan di parkiran. Jordan menaruh tubuh itu di kasurnya.

Jordan merawat pria itu bagaikan saudara nya. Dia juga memandangi wajah pria itu. Tampan dan berwibawa.

Setelah beberapa menit menunggu, Alex akhirnya tersadar dari mabuknya.

"D-dimana aku? " tanya Alex

"Kau pingsan pak, dan sekarang kau berada di rumahku" jawab Jordan

Alex berusaha duduk dengan kepalanya yang masih berputar putar.

"Maaf merepotkan mu"

Tatapan Jordan melembut. Dan dia menjawabnya dengan penuh kasih.

"Tidak masalah pak"

| Omegavers version |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang