Chapter tiga

210 26 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...............

______________________

.
.
.
.

Sialan!!

"Pasti orang inilah yang selalu menghantui ayah" guman kecil Halilintar.

Karena tak mau pikir panjang, Halilintar memutuskan tidur lebih cepat saja.

"Besok pagi akan ku cari tau nomer ini

(Sikip pagi hari)

Jam 07.15, Halilintar sudah bersiap siap untuk pergi ke kantor sang ayah.

Sesampainya di kantor, ia berjalan menuju ruang meeting.

"Permisi, maaf saya terlambat"

Tidak apa.

"Loh Lunar? Ini kamu?" ucap Halilintar terkejut.

"Halilintar? Hahaha..  ga nyangka kita bertemu lagi"

"Sudah 7 tahun ya kita tidak bertemu, kamu apa kabar?" tanya halilintar.

"Alhamdulillah.. aku baik, kamu?" tanya balik lunar.

"Aku juga baik" balas Halilintar.

Perlu kalian ketahui Lunar adalah teman dekat Halilintar waktu kecil, tetapi mereka harus berpisah karena sesuatu masalah yang tak mereka tau.

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

[Selesai meeting]
.
.
.
.

"Kapan kapan kita ngobrol lagi ya lur" ujar Halilintar.

"Yoi, aku pergi dulu ya lin" balas Lunar.

"Yes, hati hati di jalan"

Oke..

Lunar pun berjalan meninggalkan Halilintar dengan senyuman yang..?

"Halilintar halilintar"
.
.
.

/Di sisi Halilintar/

"Tak aku sangka, aku dapat bertemu kembali dengan nya, oh iya aku harus membeli barang barang yang di perlukan solar" gimana Halilintar, berjalan ke luar meninggalkan kantor sang─Ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Bukan Pembunuh [ angst halilintar ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang