07.

138 19 2
                                    

“ Aku ingin disini saja selamanya dan bersamamu, Eren. ”

Kau tidak tau ini dimana tapi yang pasti kau mendengar suara Eren.

Ini sama seperti saat pertama kali founding titan Eren muncul.

Kau baru sadar kalau ternyata kau tidak sendirian disini. Ada Mikasa dan yang lainnya yang sama bingungnya denganmu.

Apakah Eren sengaja mengumpulkan orang-orang ini?

Kau hanya bisa terdiam sambil menunggu apa yang akan terjadi sekarang. Namun, Mikasa dan yang lainnya malah sibuk mengajak Eren untuk berhenti walau sudah jelas Eren tidak akan berhenti begitu saja.

Pembicaraan itu cukup panjang, sampai kalian melihat Eren dan seorang anak kecil yang kau ketahui itu pasti Ymir. Mikasa dan yang lainnya mencoba berlari untuk menghampiri Eren. Namun, tiba-tiba saja mereka kembali ke dunia nyata.

Sedangkan, kau masih disini.

Sendirian.

"Kenapa aku tidak kembali ke dunia nyata juga?" Kau bertanya entah pada siapa. Sebenarnya kau merasa ketakutan, karena tempat ini sunyi dan terlihat aneh.

"(Name)."

Kau mencari sumber suara itu berasal. Yap, itu suara Eren entah darimana. Suara lelaki itu terdengar berat, kau yakin banyak hal yang membebani Eren.

"Eren? Kau dimana? Aku merindukanmu! Cepatlah kembali, bodoh!" Kau berteriak kencang sambil menahan tangismu.

"(Name), kau adalah gadis baik yang pernah ku temui. Tolong lupakan aku demi kebaikanmu sendiri."

Kau kebingungan mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Eren. "A-apa maksudmu?" Tanyamu.

"Entah bagaimana kedepannya. Baik aku berhasil menghapuskan umat manusia diluar sana, ataupun aku gagal. Kau tetap harus melupakanku. Tujuan mu sekarang adalah melupakanku. Jangan menungguku dan tidak perlu membantuku lebih jauh untuk rencana ini."

Kau terdiam mencerna perkataan Eren barusan. Kau tidak mengerti mengapa Eren berkata begitu. Seluruh tubuhmu gemetar karena kau takut bahwa Eren tidak pernah ingin mengenal dirimu.

Mengapa baru sekarang Eren menyampaikan hal itu? Mengapa tiba-tiba saja dia menyuruhmu untuk melupakannya? Pikiranmu terus tertuju pada hal itu.

Kau tidak bisa menahan lagi air matamu. "Aku ingin disini saja selamanya dan bersamamu, Eren."

Kau kehabisan kata-kata, kau hanya bisa mengutarakan perasaanmu sekarang. Kau tidak bisa menanyakan mengapa Eren tiba-tiba berkata begitu.

Eren tidak menjawab apapun.

"EREN!" Kau meneriakkan nama lelaki itu dengan perasaan yang campur aduk. Bingung, kecewa, sedih, emosi, semuanya kau rasakan.

"Kau hanya akan tersiksa jika terus mencintaiku. Jadi, lebih baik berhenti sebelum terlalu jauh."

[]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang