Cakra pulang ke rumah dengan senyum yang tidak luntur dari bibirnya, hari ini ia cukup senang karena pelanggan di toko cukup banyak. Ditangannya membawa kantung plastik berisi makanan yang tadi sempat ia beli sebelum pulang, ia yakin pasti adik-adiknya belum makan malam.
Sesampainya di rumah, Cakra melihat kedua adiknya tengah belajar di ruang tamu.
"Mas pulang!"
Saki dan Kai yang mendengar suara kakaknya langsung menoleh ke sumber suara. Mereka berjalan mendekat dan menyalami Cakra.
"Mas bawa apa?" tanya Saki.
"Nasi goreng, belum pada makan kan?"
"Belum, kita nungguin mas pulang biar bisa makan bareng," ujar Kai.
"Yaudah yuk makan dulu."
Mereka bertiga berjalan menuju ke meja makan, Cakra mengeluarkan tiga bungkus nasi goreng dari dalam kantung plastik.
Selesai makan malam, Cakra berjalan menuju ke kamarnya untuk mengambil handuk.
Setelah membersihkan dirinya, Cakra berjalan menuju ke ruang tamu. Disana hanya ada Kai yang masih berkutat dengan buku-buku nya, sedangkan Saki sudah pergi tidur terlebih dahulu. Cakra mendudukkan dirinya di sebelah Kai.
Kai menutup bukunya dan beralih menatap kearah Cakra. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi ia ragu.
Cakra yang melihat Kai menutup bukunya pun lantas bertanya. "Udah selesai belajarnya?"
"Udah."
"Mau ngomong apa?" Cakra bertanya seolah tau akan keraguan Kai.
"Mas, kalo aku ikut kerja buat bantuin mas gimana?"
"Enggak!" Dengan tegas Cakra menolak permintaan adiknya itu. "Tugas kamu cuma belajar, biar mas yang cari uang. Kamu gak perlu mikirin hal-hal lain selain belajar, mas masih sanggup buat biayain sekolah kamu sama Saki. Mas mau kamu sama Saki bisa sekolah sampai perguruan tinggi gak kaya mas yang cuma lulusan SMP."
"Aku bisa kerja part time mas."
"Mas bilang enggak ya enggak Kai!"
Setelah mengatakan itu Cakra pergi meninggalkan Kai seorang diri di ruang tamu.
Kai menundukkan kepalanya, ia tau kalau kakaknya sudah mengubah kosa katanya menjadi aku-kamu maka artinya kakaknya tidak ingin dibantah.
Namun niatnya itu baik, ingin membantu mencari uang setidaknya untuk uang jajannya agar bisa sedikit meringankan beban sang kakak.
Disisi lain, Cakra tengah termenung di dalam kamarnya. Ia merasa gagal sebagai sulung karena mendengar keinginan adiknya yang ingin bekerja, andaikan dia punya pekerjaan yang lebih baik pasti adiknya tidak akan berfikir seperti itu. Tapi mana ada yang mau menerimanya bekerja karena dia hanya lulusan SMP saja.
Saat sedang asik termenung, Cakra dikagetkan dengan notifikasi ponselnya. Ia melihat Jean yang mengirimkan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI
Teen FictionJangan lupa tambahkan ke perpustakaan!!! Jangan lupa follow sebelum membaca!!! Apa yang pertama kali terbesit di pikiran kalian saat mendengar kata Gemini? Pikiran kalian pasti akan langsung tertuju pada zodiak, bukan? Namun, ini bukan cerita tentan...