19

21 3 3
                                    

Kini gadis itu tengah meletakkan  kepala nya di antara lipatan tangan, mungkin karna perlakuan flora kemarin membuat renza merasa tak enak badan hari ini.

Dhea dan yang lain nya pun merasa heran, ada apa dengan sahabat nya itu.

Dari tadi pagi renza terlihat tak bersemangat, memakai masker, memakai hoodie, seakan sedang menutupi sesuatu dari mereka.

"Ren... lo sakit...?

" gw anterin ke UKS mau...? "

"Iya ren... gw liat lo lemes gitu... "

"Biasa nya lo kayak monyet kena rabies anjing... Tapi kok sekarang kayak pinguin lagi hibernasi sih... "

"Dari pada diem gitu... kita nge-reog yok... mumpung lagi jam kosong.. "

Begitu banyak serba serbi ocehan dari ketiga sahabat nya, namun tak satu pun di gubris oleh gadis itu.

Ia masih diam, terlihat sangat tenang saat gadis itu memejam kan matanya.

"Ren... "

Panggil Dhea.

Tapi tetap nihil, jawaban tak di berikan gadis itu.

Tak berselang lama, suara ketukan pintu terdengar oleh seisi kelas membuat semua murid yang ada di kelas itu menoleh ke arah sumber suara.

"Murid yang bernama karenza zanka nindara... mari ikuti kami ke ruang BK...... "

Tiga orang berseragam sekolah lengkap dengan jaz yang berlambang kan OSIS itu berucap dengan profesional.

Tak butuh waktu lama, karenza langsung berdiri tanpa mengatakan apapun.

Membuat tatapan murid murid di kelas itu langsung menoleh ke arah nya.

Gadis itu berjalan ke arah petugas petugas OSIS itu berdiri, lalu...

"Kakak senior... sekaligus Ketua OSIS.. ada masalah dengan saya... ?"

ucap gadis itu datar namun hanya dapat di dengar oleh ketiga senior nya itu.

"Kamu.. di panggil guru Bk.... "

Renza diam, sembari menatap datar ketiga pria di hadapan nya.

"Ini kawasan sekolah... apakah kamu bisa melepas masker dan hoodie kamu... "

Ucap sang Ketua OSIS tepat di hadapan renza.

"gak bisa... Saya punya privasi yang gak bisa di publis kan... jadi hari ini saya izin... pakai ini... "

ketiga senior itu saling memandang, lalu belum sempat Ketua OSIS itu menjawab karenza kembali membuka suara.

"kakak senior... pasti bisa memberi hak privasi kepada saya kan... "

Bisik gadis itu lembut tepat di samping telinga Rizky_ketua OSIS di SMA grand akademik.

Belaian lembut dari nafas renza yang menyentuh lembut daun telinga nya membuat Rizky berdehem.

"Baik.... saya izin kan.... tapi sekarang ikuti kami ke ruang... BK... "

Sebelum kalimat Rizky selesai gadis itu sudah lebih dulu berjalan sembari menabrak bahu Rizky.

Dan hanya helaan nafas panjang yang Rizky lakukan.

***

Gadis itu langsung menduduk kan tubuh nya ketika sudah memasuki ruang bu hana.

Ia tau, pasti kali ini flora mencari masalah lagi.

"Kenapa... "

Tanya gadis itu datar.

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang