ep4

2 1 0
                                    

Siang hari,mama dan papa sampai di rumahku.

"Bagaimana pa,bagus kan pilihan Ara?"

"Top!!!bagus poll!!"

"Roti gulung buat siapa Ra?" aku lupa memberitahu mama soal tetanggaku.

"Tetangga depan,kemarin waktu Ara antar nasi kota dia lagi ke luar kota"

"Ya jangan roti gulung,mama bawakan lapis legit.Kamu kasih ini saja" nurut sajalah daripada salah lagi aku.

Untuk masalah bibi yang telfon waktu itu,aku sengaja tidak memberitahu mama biar mama sendiri yang tau nantinya.

"Dekat banget ya Ra ternyata sama rumah produksi"

"Iya ma,sengaja memang itu yang Ara mau"

Setelah house tour dan makan siang,mama dan papa pamit karena ada kerjaan papa yang harus di urus.

"Hati-hati,jaga uti kamu juga"

"Iya ma,nanti art datang kok"

Dibilang perhatian?mama memang perhatian ke uti tapi ya tidak sering saja.

Oh iya,sampai lupa.Aku membungkus cantik lapis legit tadi,bukan cantik sih lebih ke rapi aja.

Aku menekan tombol bel rumahnya,"iya sebentar" suara pemilik rumah.

"Selamat sore pak,perkenalkan saya tetangga baru" kataku sambil menyerahkan lapis legit tadi.

Entah kenapa tiba-tiba lidahku serasa kaku saat berbicara dengan pria ini.

"Oh depan rumah ya"

"Iya pak"

"Terima kasih"

"Iy....iya kalau begitu saya permisi pak"

Sungguh memalukan!!!pakai acara grogi juga.

Malam harinya,team dan aku melakukan meeting online untuk acara yang akan datang,lalu tiba-tiba bel rumah berbunyi.

Aku membuka pagar,ada wanita yang sedang menenteng 2 tas besar di tangannya"Iya,cari siapa?" tanyaku.

"Ibu Agnia,saya art dari yayasan"

"Oh mbak Tini ya?silahkan masuk mbak,saya Agnia"

"Baik bu"

Aku menunjukkan kamar milik mbak Tini,art ku.

Mbak Tini mulai membersihkan lantai atas,padahal aku tadi menyuruhnya untuk istirahat dahulu dan mulai bekerja besok cuman beliau yang tidak mau.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Uti,Ara ada kerjaan diluar kota mungkin 2 hari memang mendadak.Kalau Uti pengen ke rumah budhe dulu biar Ara antar"

Tak terasa sudah seminggu berlalu aku tinggal di rumahku sendiri.

Untuk kinerja mbak Tini sangat aku acungi jempol,apalagi uti sangat akrab dengan mbak Tini.

"Ndak usah ada Tini disini"

Bukannya aku tidak percaya dengan mbak Tini,tapi jaga-jaga saja untuk meletakkan cctv di tempat tertentu.Cctv terhubung langsung dengan ponselku jadi aku bisa melihat bahkan mendengar suara.

"Mbak,aku titip Uti ya"

"Baik bu" aku sudah menyuruh mbak Tini untuk tidak memanggilku Ibu,tapi katanya tidak sopan.

"Uti...Ara berangkat dulu"

Sebelum mobilku keluar,kulihat mobil tetangga depan keluar juga alhasil aku menunggu sampai mobilnya hilang dari komplek.

"Pak...titip rumah ya,saya keluar kota dulu"

"Siap bu" kata satpam komplek rumahku.

🔉POV AUTHOR

Sore hari di rooftop rumah milik Ara,mbak Tini sedang menyiram tanaman baik itu sayuran maupun buah-buahan,Uti Sari (as Utinya Ara) sedang memberi pupuk.Uti yang selesai memupuk langsung ikut menyiram tetapi dilarang sama mbak Tini.

"Bu,biar saya saja yang siram-siram tanamannya" kata mbak Tini saat melihat Utinya Ara menyiram bunga di rooftop.

"Sudah gak papa,kita kerjakan bersama saja" kata Uti.

Malam harinya,mbak Tini memasak untuk Uti,"monggo bu sudah matang"

Selesai menyajikan makanannya,mbak Tini pergi namun dicegah oleh oleh Uti.

"Ayo makan bareng,biasanya juga makan bareng bertiga" Ara memang tidak pernah melarang art nya untuk makan bersama.

"Ndak sopan bu"

"Sudah ayo di makan"

Selesai makan malam,Uti menyuruh mbak Tini untuk istirahat karena memang sudah jamnya untuk off bekerja.

"Saya pamit ke dalam bu,kalau ada apa-apa panggil saya"

"Iya,lekaslah tidur"

📞Anakku sayang
Mbak Tini menerima telfon dari anaknya yang dikampung.

"Nduk"

"Ibu.....kangen ibu" terpampang wajah anak mbak Tini yang masih kecil sedang menangis.

"Ibu juga,yang sabar ya habis ini ibu pulang"

Uti yang selesai sholat,keluar dari kamarnya dan melihat pintu kamar mbak Tini yang terbuka.

Uti melihat mbak Tini menangis terisak.

"Ya sudah ibu mau kerja lagi,jadi anak yang baik ya nduk jangan merepotkan budhemu"

Uti Sari berencana memberitahu Ara perihal mbak Tini.

"Ara harus tau ini,kasihan Tini gak bisa bertemu anaknya" monolog Uti.

   
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Haloo semua👋👋

Sebelumnya aku mau mengucapkan minal aidzin walfaidzin,mohon maaf lahir dan batin🙏

Fyi,untuk cerita sebelah aku belum sempat tamatin jadi ditunggu aja ya sambil aku nya mikir juga endingnya gimana,bakal happy kok aku kan gak sesadis tvn wkwk

RAJA di HATI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang