"Saat waktu mencapai tengah malam, itu kesempatan untuk mengubah sesuatu"
—神崎春—
Bangun tidur, pergi ke perpustakaan, menjatuhkan buku, bertemu orang yang menjatuhkan barangnya, menabrak seseorang setelah membeli stok mie instan di minimarket.Semua memori tanggal 24 Desember satu per satu berputar di kepalanya tanpa terkecuali, bahkan ingatannya setelah berpapasan dengan anak itu, Asahi ingat semua. Semuanya.
______________________
「Fukuoka Asahi」
Pemuda bersurai coklat itu menggigit ibu jarinya sendiri, tidak ada yang berubah. Asahi mungkin tidak menghitung, namun ia yakin telah berada di tanggal 24 Desember kurang lebih satu minggu.
Sehabis menenangkan diri sejenak, ia bangkit tetapi mengurungkan niat untuk kembali ke rumah. Ia menutup mulut rapat-rapat dan memasang telinga, karena setelah ini ada teriakan dalam hitungan ketiga.
Satu, dua—
“ARGHHHHHHHHH.” Itu dia, dengan gesit Asahi langsung berlari menuju sumber suara, tak butuh waktu lama karena ia memang sudah tau.
Didapatinya seorang wanita—mirip seperti yang ia temui tadi, namun bukan dia, yang ini terlihat lebih ramah. Kazuha Rei, namanya.
______________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowfall Redemption
Tâm linh"𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳, 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙚𝙨𝙤𝙠 𝙩𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙙𝙖." ©curememini