chapter 3

723 88 0
                                    

(name) tersenyum kecut kali ini

'sialan.' batinnya

saat sedang di basecamp bersama dengan para sohibnya ia mendapat telfon dari mamanya yang berkata "ayo pulang, mama bikin puding taro kesukaan mu", (name) tertipu dengan cara murah seperti ini, dimana harga diri seorang nona mikano (name) saat ini? HANYA KARNA PUDING TARO? yang benar saja!

ia terjebak perangkap ibunya, shit- (name) tidak tau ibunya sudah menyusun rencana dimana ia tidak bisa kabur, dan sekarang, (name) berhadapan dengan calon mertuanya.

poor (name)

"ara~ putri mu cantik, Airin, dia mirip kamu saat masih muda dulu, astaga.. Rion ku pasti suka" wanita paruh baya itu memegang pipinya gemas sambil menatap ke arah (name)
"dia mirip sekali dengan Rion, apa jodoh ya?" sambung nya lagi, kemudian dua orang mak Mak menyebalkan itu saling tertawa

Nyonya mikazuki itu kembali memandang (name), dulu nya, rambut (name) perak dan bukan ungu "memang rambut mengubah segalanya ya, aku teringat ketika menggendong nya dulu rambut gadis kecil itu masih perak" Ucapnya pada airin

'siapapun tendang aku ke planet Jupiter!' batin (name) tersiksa

"maaf terlambat, dad, mom. jalannya macet..." seorang pria... dia memang punya ciri-ciri yang mirip dengan (name), rambut dan warna bola mata, ungu pekat.

bukan itu yang membuat (name) gagal fokus. melainkan, deep voice yang pria itu punya.

pria itu mendekat ke arah meja makan sambil menenteng jasnya, siapapun pasti tau jika dia seorang CEO.
"yo, son. kapan kita terakhir bertemu?" mereka langsung bertos ria ala laki-laki pada umumnya
(name) kesal dengan ayah nya yang langsung sok akrab

mata mereka bertemu dan saling bertatapan sampai suara tepukan tangan mengistrupsi, itu berasal dari nyonya mikazuki "nah.. ayo kita berkenalan dulu, sepertinya calon menantu ku masih bingung sekarang" ucapnya sambil tersenyum manis pada (name)

(name) berusaha cuek dan lebih memilih memainkan ponselnya dengan sebelah kaki yang dinaikan ke atas bangku

Kenzo dan Airin hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan tak sopan putri semata wayangnya itu

"nama ku mikazuki Camelia, keluarga kita sepakat untuk menjodohkan kamu dengan putra ku ini, ayo, berkenalan sayang" nyonya Camelia lagi lagi tersenyum manis pada (name) sambil memegang bahu putranya

"mikazuki arion, calon suami mu."

'the fuck? lebih PD dari yang ku kira' sinis (name) dalam batin

pria itu, Arion. mengulurkan tangannya ke arah (name), sedangkan si empu hanya melirik Tangan berurat itu Tampa ada niat untuk membalas jabatan tangan nya

"(name)-chan..." Airin melirik sinis putrinya berusaha memberi kode seolah berkata 'motor ninja mu, PC mu, ponsel mu, kartu mu ada digenggaman ku'

paham maksudnya, (name) buru-buru meraih tangan pria itu dengan terpaksa "mikano (name)" ujarnya memasang fake smile:x

itu berlanjut sampai makan malam tiba, diiringi dengan pembicaraan bisnis yang sama sekali (name) tidak paham, pembicaraan masa lalu dan banyak lagi, setelah makan malam ternyata penderitaan (name) masih saja berlanjut, ia di paksa untuk ngobrol dengan calon 'suami'nya itu, ekhem, suami ceunah

dua sejoli itu akhirnya sampai di kolam belakang mansion, (name) sedari tadi hanya memasang wajah jutek dan sibuk dengan ponselnya

"kamu kesel sama saya?"

"menurut mu? apa aku akan tertawa riang setelah orang yang bahkan tidak ku kenal dipaksa menikah Dengan ku? bahkan aku masih seorang pelajar"

"apa salahnya?" sahut Arion enteng

"beneran deh, om, mending om cepat batalkan perjodohan konyol ini" malas bersebelahan langkah dengan Arion, (name) mempercepat langkah nya sedikit

"om om? saya Setua itu Dimata kamu?" tanya Arion sambil berusaha menyusul

"aku punya pacar." celetuk (name) tiba-tiba berbalik

"oh?"

Next?

MARRIED [mikazuki arion-readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang