Eps.14

978 105 8
                                    

                "Sudah lama sekali aku tidak ikut dalam acara festival sekolah, terakhir kali saat SMA bertahun-tahun lalu," gumam Y/n begitu masuk pekarangan sekolahnya disambut oleh gapura yang terbuat dari papan dengan berbagai banyaknya dekorasi.

Y/n melepaskan jaketnya, menyisahkan kaos putih tanpa lengan tampak pas sekali dipadukan dengan rok tutu panjang warna biru gelap serupa jaket yang dibawanya. Pakaian ini tidak bermerk sama sekali, belinya juga di thrift karena uang bulanannya hanya cukup untuk berburu pakaian di sana.

"Kau cantik."

Y/n menoleh mendengar pujian itu. Tapi dia tidak berharap banyak setelah melihat siapa yang berbicara.

"Meskipun pakaianmu itu terlihat murahan. Namun karena kau yang memakainya jadi memiliki kesan mahal. Mungkin karena yang memakainya cantik."

Jaemin berjalan ke arahnya. Dengan pakaian dan aksesoris bermerk luxury dari ujung kaki sampai ujung rambut, meski pria itu belum mendekatinya Y/n yakin wangi yang menguar dari tubuh pria itu adalah wangi semerbak uang.

Tebakan yang meleset karena ternyata wanginya adalah sandalwood.

Y/n acuh dengan pujian Jaemin. Dia tidak menanggapi. Mencari pembahasan lain, mengomentari penampilan Jaemin. Y/n sedikit mengerutkan kening, "festival kali ini tidak ada dresscode 'kan? Kenapa pakaianmu hampir sama denganku?"

Pria itu memakai kaos polos warna putih dengan logo kecil warna emas, juga celana jeans biru gelap.

"Barangkali nanti ada karakter lain yang ingin menggodamu, lalu melihat aku ada di sampingmu dan terlihat kita seperti pasangan, dia jadi tak menggodamu lagi, bagaimana pun juga 'kan kau tokoh utama di sini. Ku dengar festival ini boleh didatangi dari sekolah lain juga."

Y/n memutar bola matanya. "Ayolah Jaemin, mereka semua ini tidak nyata."

Jaemin mengusap dagunya, tampak berpikir. "Bisa saja ternyata salah satu dari murid sekolah lain yang datang ke sini ada Sunghoon? Dia 'kan juga ikut kecelakaan dengan kita."

"Aku tidak yakin perihal itu. Di sini sama sekali tidak ada karakternya." Y/n mengibaskan tangannya. "Ayo kita keliling menikmati festival ini."

Tanpa diminta lebih dulu, Y/n merangkul lengan Jaemin. Pria itu terkejut tapi membiarkan, dari sudut matanya dia melihat wajah Y/n yang memerah padam, malu karena perbuatannya sendiri.

Jaemin pun mengipaskan wajahnya yang terasa panas dengan tangannya. Tidak perlu lihat berkaca, dia yakin wajahnya juga memerah.

Jaemin mengedarkan pandangannya berharap pada musuhnya di sini tidak ada yang mengganggu mereka selama festival sekolah berlangsung.

"Aku tak pernah kencan selama SMA, jadi aku selalu berkumpul dengan teman-temanku jika ada festival," ujar Y/n.

Dia membeli dua permen kapas yang dijual di stand makanan manis, memberikannya satu untuk Jaemin.

Y/n menyipitkan mata seakan menilai Jaemin. "Pasti saat masih sekolah kau berkencan dengan banyak wanita ya?"

Jaemin tertawa, dia menggeleng. "Tidak sama sekali. Hidupku di masa remaja itu sangat datar, jadi aku selalu berpikir melakukan banyak hal-hal menarik bersama teman-temanku. Yang kau kenal dengan sebutan The Seven Price of Hell."

Y/n mengangguk paham. "Jadi kau sudah melakukan kejahatan criminal sejak masih remaja?"

"Bukan begitu," Jaemin berdecak, "kami tidak pernah melakukan tindak criminal saat masih remaja. Ya... intinya ada kejadian yang membuat kami terjun ke dunia mafia, dan itu saat kami dewasa," jelas Jaemin, "kau sendiri kenapa tidak berkencan saat masih SMA?"

Yandere » You X NCT Dream✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang