3. bertemu

186 21 7
                                    

Halo readers gimana puasanya? Lancar dong ya hehe

Happy reading

Suara berisik dari arah dapur membangunkan tidur nyenyak seorang pumuda berparas tampan dan juga cantik. Dilihat nya jam di samping nakas yang masih menunjukan pukul 4 dini hari.

Pemida bernama aska itu segera bangkit untuk melihat siapa yang mengganggu tidur nya..

"Mba desi...."

Wanita bernama desi itu sedikit terkejut

"Aska kagetin mba aja ih, butuh sesuatu? Ini masih pagi banget loh"

"Engga mba, hari ini toko mau di buka mba?

"Iya... Setelah 1 bulan ga di buka mba takut banyak pelangvan pada pergi"

"Maafin aska ya mba.. aska udah nyusahin mba desi"

Desi yang mendengar aska segera menghentikan kegiatan nya dan memeluk erat aska, memang semenjak kepergian kinan baik aska dan desi skeduanya menutup diri dan saling menyalahkan.

"Aska ga perlu minta maaf.. udah ya.. aska harus jaga kesehatan, sekolah yang rajin, dan jangan nakal"

"Makasih mba, aska mau siap² buat sekolah dulu, ini kan hari orientasi masa aska yang ganteng ini telat"

Desi memandang punggung aska yang kian menghilang di balik dinding

"Mba kinan tolong bantu desi jaga aska dari atas sana ya"












Hari ini hari pertama aska menduduki bangsu SMA, aska bersekolah di erlans'school, sekolah internasional dan aska masuk melalui jalur beasiswa,

semua tahapan orientasi berjalan dengan baik tanpa kendala dan aska kini duduk di bangku pojok kelas MIPA 1 entah mengapa ia bisa masuk kelas ipa, ia akui ia memang pintar tp tetap tidak suka mata pelajaran di sana.

Satu persatu siswa memasuki kelas dan mencari tempat duduk masing²

Satu di antaranya duduk di samping aska tanpa permisi.

"Oy kenalin rega"

Rega yang tidak mendapat balasan hanya mengangkat bahunya acuh.

Di sisi lain di kelas yang sama seseorang masuk dengan di ikuti beberapa orang lain nya, mereka masuk dan duduk di bangku yang mereka suka, beberapa siswa yang lain pun datang.

"Eh kamu anaknya pemilik sekolah? Keren, kita berteman ya..."

Semua berbondong bondong untuk menjadi teman pemuda itu.

"Kasian ya, dia disukai hanya untuk di manfaatkan"

Aska? Bukan.. bukan aska melainkan rega yang memandang tak suka ke arah kerumunan.

Aska yang mendengar hanya ikut melihat ke arah yang rega lihat dan kembali pada ponselnya.















Sore hari ini cukup mendung, aska memilih pulang dengan berjalan kaki meski rega sudah menawarinya tumpangan tapi aska menolak dengan alasan rumahnya dekat.

"Heh serahin duit lo.."

Aska melihat beberapa gerombolan preman sedang merudung seseorang yang sepertinya satu sekolah dengan nya, ia bisa lihat dari seragam yg pemuda itu pakai

"Kalian jangan macam² atau gw aduin daddy"

Para preman itu justru menyunggingkan seyum jahat seolah menatap mangsa yang tepat, bisa aska lihat pemuda itu mengeluarkan ponselnya seperti akan menelfon seseorang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang