Chika dan oniel pun berpelukan sekilas lalu mereka saling diam sebentar namun tidak dengan pikiran mereka masing masing.
Hingga akhirnya chika memecahkan keheningan itu karna chika teringat dengan sesuatu
"Niel.."
***
Oniel yang sedang memikirkan masalah yang sedang mengancam keselamatan dirinya dan teman temanya itu.
Tiba tiba chika memanggilnya dan membuyarkan apa yang ia pikirkan tadi. Oniel pun menoleh kearah chika yang duduk di sampingnya.
"Kenapa?"
"Apa orang yang tadi nolongin kita tadi itu juga sama dengan orang yang nolong adik gue waktu dihadang sama orang suruhan gracio ya?"
"Mungkin sih.. tapi kenapa lo tiba tiba nanyian orang itu lagi?"
"Gue cuma penasaran aja sama orang tadi.. entah kenapa gue ngerasa ada yang aneh aja sama orang itu."
"Kok lo bilang gitu?"
"Karna sifat orang yang nolong kita tadi itu sama persis seperti yang diceritain ashel pas ada orang yang nolong dia waktu itu."
"Terus kalo seumpama.. orang yang tadi nolong kita adalah orang yang nolongin ashel juga.. emang lo mau apa?"
"Ya nggak kenapa napa sih.. cuma aneh aja kenapa orang itu kok selalu nolongin gue?"
"Udah lah gk usah dipikirin.. yang penting kita dan adik lo udah selamat karna di tolong orang itu.."
"Entah itu orang yang sama atau bukan.. sengaja atau gk sengaja yang penting kita baik baik aja."
"Iya iya."
Karna merasa badanya sudah sakit semua setelah bertarung tadi. Akhirnya chika memutuskan untuk tidur dan istirahat.
"Ya udah gue mau tidur dulu.."
"Ya udah sana.. gue juga capek banget nih."
Chika pun beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kasur milik oniel kemudian merebahkan badanya diatas kasur empuk milik oniel.
Karna rasa lelah yang ia rasakan ditambah isi kepalanya yang terus memikirkan tentang hal hal yang tidak jelas dan membuatnya pusing sendiri.
Akhirnya chika pun memutuskan untuk memejamkan matanya dan langsung tidur. Tak lama oniel pun menyusul chika kemudian ikut tidur disebelahnya.
***
Ternyata pembicaraan chika dan oniel sedari tadi di dengar oleh gita yang berdiri di balik pintu kamar oniel.
"Gue pasti akan balas perbuatan kalian."
Padahal gita bisa saja ikut mendengarkan cerita chika didalam kamar bersama oniel. namun ia lebih memilih untuk terlihat tidak peduli dengan kedua temanya itu.
Ya memang begitulah sifat gita seakan tidak peduli pada teman atau keluarganya padahal sebenarnya ia perhatian pada mereka cuma gengsi aja.
Setelah mendengar percakapan antara chika dan oniel itu. Gita pun pergi meninggalkan kamar oniel lalu berjalan keluar rumah oniel.
Tanpa berpamitan pada oniel maupun chika. Gita begitu saja masuk kedalam mobil miliknya kemudian pergi meninggalkan area rumah oniel.
***
Jinan kini sedang duduk sendirian di ruang keluarga sambil mengecek beberapa berkas perusahaan. Setelah beberapa hari lalu ia tak masuk ke kantor karna harus menemani marsha yang sedang dirawat akhirnya banyak berkas yang belum ia kerjakan.
Jinan terpaksa harus lembur hingga saat ini ia masih sibuk mengecek beberapa dokumen dan tak lupa dengan laptop yang menyela didepanya.
Hingga beberapa saat kemudian ia baru selesai dengan semua pekerjaanya.
"Huuh.. akhirnya beres juga."
"Capek juga ternyata.."
"Ehh.. sekarang jam berapa ya?"
Saat ia melihat jam ternyata sekarang sudah menunjukan pukul 01:47 WIB.
"Hah.. udah mau jam 2 ternyata."
Saking fokusnya jinan sampai tidak tau kalo sekarang sudah hampir jam 2 pagi. Jinan pun segera membereskan berkas dan dokumen yang berserakan dimeja ruang keluarga itu.
Setelah selesai membereskan semuanya jinan pun bergegas menuju kamarnya karna ia sudah merasa lelah dan ngantuk juga.
Namun saat jinan melewati kamar gita tiba tiba ia menghentikan langkahnya karna jinan teringat dengan gita.
"Gita udah pulang apa belum ya?"
"Coba cek dulu deh.. siapa tau dia udah pulang tapi aku nya aja yang gk tau karna tadi sangat sibuk."
Jinan pun membuka pintu kamar gita dan terlihat beberapa buku dan laptop yang berserakan di atas meja belajar milik gita.
"Haduhh kebiasaan.. jam segini belum pulang."
"Mana mejanya berantakan lagi."
Jinan pun masuk kedalam kamar gita dan membereskan beberapa buku yang berserakan itu.
"Pasti tadi dia langsung pergi aja.. tanpa diberesin dulu."
Setelah jinan selesai membereskan buku milik gita, ia pun ingin menaruh laptop milik gita dilaci meja belajarnya.
Namun saat jinan membuka laci itu tiba tiba ia dikejutkan dengan adanya sebungkus rokok di dalam laci tersebut.
"Hah.. kok ada rokok di sini?"
"Apa gita merokok? Tapi sejak kapan?"
Seketika jinan sangat emosi saat melihat sebungkus rokok itu ada di dalam laci milik gita.
"Apa jangan jangan selama ini gita diam diam merokok dibelakang gue?"
"Bisa bisanya dia melakukan hal ini dibelakang kita.."
"Kali ini lo udah keterlaluan gita.. Awas aja lo nanti."
Jinan pun langsung mengambil hpnya dan langsung menelfon gita untuk menyuruhnya pulang namun hp gita tidak aktif.
Jinan pun tambah emosi karna sudah jam 2 lebih namun gita belum juga pulang dan ditambah hpnya juga tidak aktif.
"Ck.. gk aktif lagi.."
"Coba telfon chika atau oniel deh.. siapa tau mereka lagi sama gita."
Ia pun langsung mencoba menelfon chika dan oniel namun mereka berdua tidak menjawab telfon dari jinan.
"Huftt.."
"Liat aja lo gita.. kali ini lo bener bener buat gue marah.. lo udah keterlaluan gita."
Jinan pun langsung pergi dari kamar gita kemudian langsung masuk ke kamarnya dan tak lupa ia juga membawa rokok yang ada di laci milik gita tadi.
***
Kini terlihat gita sedang berdiri menyandarkan tubuhnya pada mobil miliknya sambil menikmati sebatang rokok yang ada ditanganya.
Gita sedang asik menenangkan pikiran dan emosinya dengan menikmati indahnya pemandangan kota jakarta saat malam hari dari atas bukit ini.
Gemerlap lampu kota disertai taburan bintang dan bulan yang bersinar terang digelapnya langit malam.
Semua itu terlihat begitu indah dimata seorang gadis yang sedang termenung dengan segala kekhawatiran dan pikiran yang bersarang di kepalanya.
HAPPY ANNIVERSARY GEN 6.
SEKALIAN SAYA MAU MENGUCAPKAN...
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H
MINAL AIDIN WAL FAIZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
________________________&__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalian Rumahku?
Rastgele"Bahkan kalian gk tau apa apa tentang gue.. jadi bagaimana mungkin kalian bilang kalo gue berubah dan bukan gita yang kalian kenal?" - Gita. "Karna sejak awal kalian memang nggk pernah tau apa pun tentang gue." - Gita.