bel kembali menandakan waktu istirahat telah berakhir. Satu persatu siswa-siswi kembali masuk kelas.
15 menit kemudian pak Erick memasuki kelas. Mereka heran kenapa yang masuk malah pak Erick yang notabenenya adalah kepala sekolah. Padahal kan sekarang Bu Sari yang seharusnya masuk ke kelas mereka.
"Maaf pak, bukanya yang seharusnya masuk kekelas kami Bu Sari sekarang?"
"Saya hanya menggantikan Bu Sari sebentar, katanya beliau sedang ada kesibukan sehingga tidak bisa masuk kelas kalian." Jelas pak Erick.
"Omong-omong sampai mana materi kalian?"
"Minggu lalu sampai permulaan bab 2,pak!" Jawab Risna. Salah satu anak ambis dikelas XI IPS 2A.
"Oke, siapkan buku catatan kalian Kita mencatat materi hari ini!"
Tanpa banyak cingcong. Mereka langsung menyiapkan apa yang disuruh oleh bapak tua yang ada di depan papan tulis itu. Tapi biarpun tua beliau pernah menjadi Most wanted pada masanya.Pak Erick mulai menuliskan huruf demi huruf hingga membentuk kata-kata. Sesekali melirik anak-anak remaja dikelas ini. Senyuman pak Erick perlahan terbit melihat semuanya dengan tenang menyalin apa yang mereka lihat dipapan tulis.
Setelah menuliskan materi sebanyak setengah lembar buku. Pak Erick pun mulai menjelaskan apa yang ia tulis.
"Didalam mapel sosiologi,pastinya kalian sudah mempelajari beberapa aspek berinteraksi dalam kehidupan. Dan rata-rata manusia pasti memiliki kelompok dalam hidupnya. Seperti lingkaran pertemanan atau yang sering kalian sebut circle, tapi kalian pernah gabut gak mikirin kenapa rata-rata manusia hidup berkelompok?"
Sebagian dari mereka menganggukan kepala.
"Seperti yang sudah kalian ketahui di kelas terdahulu, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling memerlukan satu sama lain atau paling tidak salah satunya. dan harus bersosialisasi untuk memperoleh berbagai keperluan dalam kehidupannya. Tapi selain itu, ada juga yang muncul karena adanya rasa ingin berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya."
Fina menaikan satu tangan nya keatas."Kalau yang introvert gimana, Pak?"
"Walaupun dia introvert, dia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Misalnya dia ingin makan rendang, tapi ia tidak bisa membuat rendang. Alhasil ia pergi ke warung nasi pasang untung membeli rendangnya dan terjadilah interaksi antara orang introvert dan penjual nasi Padang. Walau interaksi yang terjadi hanyalah sebatas manusia dan manusia lain. Bukan manusia dengan kelompok. Dan biasanya orang introvert jarang berinteraksi dengan orang lain, berbeda dengan mereka yang ekstrovert."
"Namanya aja udah beda, ya pasti beda lah." Sungut Rhea pelan.
"Rhea jelaskan apa perbedaan introvert dan ekstrovert!" Titah pak Erick.
Rhea menghela nafas pendek, ia menutup buku dihadapannya. "Introvert dan ekstrovert adalah sebuah kepribadian, yang dimana kepribadian ekstrovert itu mudah bergaul dan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain disekitarnya apalagi banyak orang, biasanya orang ekstrovert menyukai tempat ramai. Sementara kepribadian introvert lebih suka kesendirian atau menyendiri kebalikan dari ekstrovert, mereka tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang banyak dan orang introvert bisanya menyukai tempat yang tenang ataupun sunyi." Jelas Rhea
"Tetapi banyak anggapan bahwa orang introvert tidak bisa publik speaking, dan orang ekstrovert lihai dalam publik speaking. Bagaimana menurut kamu, Rhea?"
Rhea menoleh kearah sumber suara. Yang ternyata berasal dari Emilio, sang juara dua semester lalu.
"Menurut saya pribadi, anggapan tersebut tidak benar. Karena tidak semua orang introvert tidak bisa berbicara didepan umum. Dan tidak semua orang ekstrovert lihai dalam publik speaking. Ada juga orang yang introvert tapi dia sangat lancar dalam publik speaking. Dan juga ada orang yang ekstrovert tetapi ketika berbicara didepan umum dia berubah menjadi sangat pendiam,karena kemungkinan besar gugup atau hilangnya kepercayaan diri. Tetapi balik lagi ke kalimat utama, skill publik speaking adalah soft skill yang bisa diasah terus menerus, jadi tidak menutup kemungkinan orang tidak bisa publik speaking." Terang Rhea panjang lebar tak lupa diakhiri dengan lengkungan kecil disudut bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear best friend
Teen Fiction"kita harus jadi besti selamanya, janji!" dua gadis kecil itu mengaitkan jari kelingking mereka membentuk sebuah ikatan janji sederhana. Namanya Addina Rhea Alifa dan Dayra Keanu Lyoza putri. mereka adalah dua sahabat yang selalu bersama sejak merek...