"Bohong! Kalo memang Aysel terlahir di dunia karena cinta, kenapa mama dan papa cerai?!!"
• • • •
Aku Hafsa Jannati Aysel, sebut saja si pengecut yang memilih merantau di masa SMA karena ingin lari melampiaskan rasa kecewa terhadap takdir-Nya...
Muslim sejati tidak akan luput dari masalah kehidupan, karena dari hal itulah Allah ingin mengangkat derajat kemuliaan iman hamba-Nya di dunia.
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (29:02)
Allah knows you can get through it.
- C𝐚𝐬𝐚𝐛𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚 𝐛𝐲 𝐀𝐁𝐑 -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah selesai kirim transkrip dan berkas administrasi lainnya Ay?" Tanya Jinan yang baru saja masuk ke dalam kamar.
Seperti biasa, Jinan menghabiskan waktu sorenya dengan bermeditasi di rooftop alias mempersiapkan setorannya.
"Udah kok, ini baru banget selesai."
Jinan mengangguk, "Alhamdulillah, eh iya Ay... "
"Iya, kenapa?" Tanya Aysel menatap Jinan.
"Kamu tadi habis cuci baju gak?"
Aysel mencoba mengingat-ingat kembali aktivitas yang sebelumnya dia lakukan.
Ia menepuk jidatnya, "Oiya! Astaghfirullahaladzim, makasih udah ingatin nan... " Sahut Aysel sambil bergegas keluar dari kamarnya menuju lorong Haqi.
Jinan menggelengkan kepala, pandangannya teralihkan pada benda yang ada di atas kasur Aysel.
Yang benar saja sahabatnya ini meninggalkan hanger baju, gimana menjemur pakaiannya coba?
"AYSEL TUNGGU!! Hanger kamu ketinggalan!!" Teriak Jinan keluar menyusul Aysel dengan membawa hanger sahabatnya yang pelupa.
• • • • • •
" Assalamu'alaikum, Aysel..."
Tidak ada jawaban dari pemilik kamar, perempuan yang mengenakan gamis navy dan bergo hitam itu perlahan membuka pintu dan melangkahkan kaki untuk masuk.
Benar saja, tidak ada seorang pun yang berada di dalam.
Pandangannya beralih pada layar handphone Aysel yang menyala.
