Perkenalan

16 6 0
                                    

Setelah tiga hari di rawat di rumah sakit, Arkan sudah diperbolehkan untuk pulang. Arkan tidak pulang ke rumahnya, melainkan pulang ke rumah orang tuanya. Walaupun Arkan sempat menolak untuk pulang ke rumah orang tuanya karena sudah merasa sehat, tetapi Elisya terus saja memaksa Arkan. Sebenarnya Arkan orangnya agak keras kepala, tapi jika Elisya yang menghadapinya, Arkan hanya bisa pasrah.

Laila datang ke rumah orang tua Arkan untuk menjenguknya, sekalian ia ingin mengobrol sesuatu dengan Elisya tentang perjodohan mereka.

"Assalamualaikum bunda," ucap Laila sembari tersenyum.

"Waalaikumsalam, ayo masuk," balas Elisya membalas senyuman Laila.

"Arkan nya gimana bunda, udah baikan?" tanya Laila.

"Alhamdulillah, dia udah baikan, kamu mau lihat Arkan?"

"Iya bunda, emang Arkan nya dimana?"

"Dia ada di kamar."

Mereka berdua sampai di depan kamar Arkan. Elisya mengetuk pintu kamar Arkan, tapi tak ada jawaban.

"Mungkin Arkan lagi tidur," ucap Elisya.

"Yah udah, kita ke ruang tamu aja bunda, aku mau ngomong sesuatu," ujar Laila.

Mereka tengah berada di ruang tamu.

"Bunda, orang tua aku bilang kalo lebih baik pernikahan aku sama Arkan di percepat, karna kata ayah lebih cepat lebih baik," ucap Laila dengan nada lembut.

"Iya, nanti bunda ngomong ke Arkan sama ayah soal perjodohan kalian, kamu sabar aja yah nunggu Arkan siap," kata Elisya sambil mengusap bahu Laila.

"Kamu harus dateng pokoknya, nggak boleh ada penolakan, you understand!!!" Ucap Astrid di balik sambungan telepon.

"Iya, nanti aku bakalan dateng, eh maksudnya insyaallah."

"Udah, aku mau mandi dulu, bye eh assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu," ucap Zhafa lalu menutup sambungan telepon.

"Waalaikumsa..."

Tutt

"Huh, dasar yah tu bocah, udah ditutup aja," gerutu Astrid.

Zhafa hari ini di ajak Astrid untuk pergi ke Grand mall untuk bermain. Zhafa segera beranjak masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap.

Keduanya telah sampai di Grand mall dan langsung membeli tiket.
Zhafa dan Astrid menaiki biang lala, masuk ke rumah hantu, mencoba semua jenis mainan yang ada dan masih banyak lagi. Mereka berdua menghabiskan waktu 2 jam hanya untuk bermain.

"Zhafa kamu nggak laper apa?" tanya Astrid sambil memegangi perutnya.

"Dikit, kamu udah lapar?" tanya Zhafa dan Astrid mengangguk pelan. Zhafa langsung merangkul sahabatnya dan membawa Astrid untuk mencari makanan.

Mereka melihat sushi dan langsung bersemangat. Zhafa dan Astrid memang punya banyak kesamaan, mulai dari makanan favorit, minuman favorit, mereka satu jurusan, dan sama-sama jomblo. Sebenarnya banyak sih laki-laki yang kepincut dengan paras keduanya, tapi laki-laki yang sering kepincut dengan mereka kebanyakan laki-laki playboy dan sudah punya banyak korban.

Ketika mereka selesai makan, Zhafa tiba-tiba ingin buang air kecil, Astrid ingin menemaninya tapi Zhafa kekeuh tak ingin ditemani, karena ia tahu sekarang Astrid sudah cukup lelah akibat terlalu banyak bermain.

Zhafa masuk ke dalam toilet, setelah buang air kecil, Zhafa mencuci tangan di wastafel dan bercermin. Zhafa mengoles bibirnya dengan lipstick warna nude dan memperbaiki ujung hijabnya yang agak meleyot.

Kisah Asmara KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang