pertemuan

11 6 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Zhafa akan berkunjung ke rumah teman omah Ratna. Sebenarnya Zhafa tidak suka di ajak seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, kalau omah nya sudah memaksanya, dia tak bisa menolak.

Mobil yang dikendarai Zhafa dan Ratna berhenti di sebuah rumah mewah bergaya klasik bernuansa putih dengan taman yang sangat luas dan dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi.
Zhafa terkagum dengan rumah teman omah nya, omah Ratna memang bilang kalau temannya itu orang kaya, tapi rumahnya di luar ekspektasi Zhafa. Ratna pun menggenggam tangan Zhafa untuk masuk ke dalam. Saat tengah berjalan di taman rumah yang sangat luas itu, Zhafa tak henti-hentinya mengucap sholawat nabi, katanya sih kalau lihat sesuatu yang indah lebih baik mengucapkan itu.

"Omah rumahnya bagus banget, ini sih diluar ekspektasi aku,"ucap Zhafa kagum.

Ratna membunyikan bel rumah, dan pintu terbuka menampilkan seorang pelayan wanita yang tengah tersenyum ramah kepada keduanya. Pelayan itu mempersilahkan keduanya untuk masuk.

Saat Zhafa masuk bersama Ratna, keduanya sudah di sambut oleh seorang wanita lanjut usia, umurnya sama dengan omah Ratna. Zhafa berpikir mungkin ini adalah teman omah.

Zhafa dan Ratna duduk di sofa yang berada di ruang tamu yang sangat luas yang terlihat mewah dan elegan. Zhafa hanya diam mendengarkan obrolan kedua wanita itu.

"Eh, ini namanya Zhafa yah, yang sering kamu ceritain itu,"ucap teman Ratna yang bernama Syntia Laurent. Walaupun usinya sudah lanjut, tapi kecantikannya belum pudar. Bisa dilihat bahwa wanita itu campuran Belanda dan Indonesia.

"Iya, dia cucu perempuan aku satu-satunya,"ucap Ratna seraya menatap teduh Zhafa.

"Cucu kamu cantik banget, kamu nih kita udah temenan lama tapi kamu baru kasih tau kalau ternyata kamu punya cucu secantik Zhafa,"ucap Syntia sambil tersenyum manis kepada Zhafa. Zhafa pun membalas senyuman Syntia.

"Kamu juga baru kasih tahu aku kalau punya cucu laki-laki seganteng Gali,"ucap Ratna tak mau kalah.

"Iya juga yah,"ucap Syntia dan keduanya tertawa, kecuali Zhafa yang sedari tadi hanya diam sesekali tersenyum paksa. Zhafa tidak suka berada di dalam kondisi ini, apalagi mereka selalu membahas tentang cucu mereka dan sekarang mereka tengah membahas cucu dari Syntia yang ingin Ratna perkenalkan dengan Zhafa.

"Kayaknya Gali pulangnya sebentar lagi,"ucap Syntia.

"Wajar dia kan seorang dokter hebat, pasti dia lagi sibuk,"ucap Ratna dengan nada sedikit tinggi seolah-olah ingin memberi tahu Zhafa jika laki-laki yang ingin omah perkenalkan dengan Zhafa adalah laki-laki hebat dan keren.

Zhafa yang mendengar perkataan Ratna itu langsung mencoba mengingat sesuatu.

"Apa mungkin cucu omah Syntia itu dia, tapi kan yang namanya Gali banyak, bukan cuma dia aja, tapi omah bilang dia seorang dokter, apa mungkin dia,"Batin Zhafa.

Suara klakson mobil terdengar ke dalam rumah membuat Zhafa jadi deg-degan. Zhafa yakin pasti itu cucunya Omah Syntia. Beberapa detik kemudian, terdengar suara langkah sepatu terdengar memasuki rumah. Satu, dua, tiga..

Zhafa seketika tercengang, ternyata cucu Omah Syntia memang benar Gali. Pria yang tak sengaja Zhafa senggol beberapa hari lalu di rumah sakit.

Gali masuk ke dalam rumah, tak lupa mengucap salam terlebih dahulu. Melihat ada tamu, Gali langsung menyalami tangan Omah Syntia dan Omah Ratna. Syntia segera memperkenalkan Gali dengan Zhafa. Zhafa pun hanya tersenyum simpul kearah Gali saat Syntia mulai memperkenalkan dirinya.

"Aku udah kenal dia kok omah," ucap Gali santai.

"Iya omah, kita udah saling kenal," celetuk Zhafa.

"Kalian udah lama kenalnya, dimana?" tanya Ratna dengan kening berkerut.

Kisah Asmara KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang