Happy reading and enjoy the story
Have a nice day~
◝(⁰▿⁰)◜
[🦢]
Suara mesin kereta bersahutan dengan peluit para petugas, yang beriringan pula dengan suara lembut petugas lain berasal dari pengeras suara yang menggantung pada langit-langit stasiun pada pusat kota itu- tengah sambangi rungunya tak kala tungkai panjang itu mulai memasuki area peron.
Obsidiannya kini tangkap tiap reka adegan dihadapan sang wira, di mana banyaknya insan, yang tengah sibuk dengan dunianya sendiri. Datang seling berganti, tengah berlalu lalang- entah jadikan tempat ini untuk jadi awalan bagi dirinya sambangi kota ini atau pilih jadikan tempat ini, sebagai langkah pertamanya guna pilih opsi tinggalkan sesaat atau pula tinggal selamanya segala yang ada untuk lanjutkan lukis cerita baru- dengan berlatar kan beberapa kereta yang kini tengah terparkir rapi menjadi sebuah pemandangan, dirinya seret koper berwarna abu pada genggaman- ikut bersama kemana dirinya kala tapakan sepatu Converse hitamnya, tapaki tiap jalanan dalam stasiun kereta.
Bawa tubuh berbalut jaket berbahan jeans itu berjalan di sepanjang peron kereta, tubuh jangkungnya kini tampak berbaur dengan banyaknya para penumpang lain yang kini akan sama-sama tumpangi rangkaian kotak besi berwarna putih yang tengah terparkir manis pada singgasananya di seberang sana- yang nantinya akan bawa mereka kepada pemberhentian yang akan dituju.
Manik nya menyipit beriringan dengan labiumnya terangkat berikan seulas senyum ramah pada sosok yang tengah sambut dirinya, walau terhalang masker yang dibalas sebuah senyum tak kalah ramanya, kala tubuhnya mulai memasuki gerbong kereta kelas eksklusif yang telah ia pesan jauh hari.
Kini sebuah senyuman puas dirinya lukis, kala tubuh jangkungnya ia bawa duduki kursi berwarna biru. Beriringan dengan punggung tegap itu, dirinya bawa bersandar. Setelah selesaikan pencariannya pada deret angka yang sama pada secarik kertas putih pada genggaman, tentu pula setelah sebuah perdebatan sedikit alot dengan seorang ibu-ibu yang seolah menghaki kursi yang sudah jelas miliknya- agaknya sengaja karena perawakan dirinya yang sedikit berbeda. Tangan kanannya terangkat, jadikan tumpuhan bagi kepalanya guna pandangi pemandangan kini yang terlukis pada kaca bening itu- kursi tepat pada samping jendela kereta, akan selalu menjadi tempat duduk favorit dirinya, setiap menaiki transportasi umum satu ini. Kala netra jelaganya akan dimanjakan dengan deretan pemandangan indah karya Tuhan yang akan ia lewati sepanjang perjalanan, yang tentu hal itu sayang bila dilewatkan begitu saja tanpa dinikmati.
Jemarinya bergerak lincah raih benda berbalut sarung berwarna hitam menggantung pada pinggangnya, guna sematkan benda kecil berbentuk lucu itu pada kedua telinganya, guna hantarkan sebuah lantunan musik keluar dari benda kecil berwarna putih itu.
Lantunannya masuk perlahan, belai indra pendengarnya isi tiap ruang kosong itu sembari senderkan kepalanya berhias surai panjangnya yang dirinya cat pirang pada kaca jendela. Kereta ini- yang akan membawa dirinya pergi pada sebuah kota yang selama ini sukses hantui benaknya. Kota yang kini menjadi harapan bagi dirinya, kota yang selama ini ia sambangi setiap tahunnya, untuk menemukan sosok yang ia cari.
Ricky seolah percaya, ada sesuatu pada kota dengan julukan kota pelajar itu.
.
.
.Helaan tipis kini mengudara, beriringan dirinya nyamankan duduknya dengan manik segelap malam yang tak lepas tatap dari pemandangan diluar kaca kereta. Bagaimana deretan rumah warga tadi, kini berganti menjadi deretan pemandangan hijau dari alam seiring berjalannya kereta menelusuri rel. Tubuhnya akan terduduk dengan memakan waktu kurang lebih delapan jam perjalanan, untuk sampai pada tempat yang ia tuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belamour - Enhypen
Fanficall about one/short au enhypen shipper~~ Almost hyung line and sungjake. BXB Update kalau ngga ngantuk ToT