Part 1 - Merelakan

15 7 8
                                    

Happy reading
And
Hope you like it

.
.
.

Seorang gadis tengah mengikat rambut hitam pekat nya yang sudah mulai memanjang, gadis itu tersenyum manis ke arah cermin. Melihat dirinya memakai baju tidur membuat gadis itu terlihat semakin cantik tanpa polesan make up sedikit pun.

"Karang, ini ada yang telpon" teriak sahabat nya yang memanggil nya dari dapur

Gadis itu pun bergegas keluar dari kamar nya dan menuju dapur.

"Siapa yang telpon ??" tanya gadis bernama karang, baru saja tiba di dapur

"Bocil emot kucing marah" jawab dara membaca layar handphone karang sambil mengunyah permen karet dimulut nya

Karang mengambil handphone nya kemudian mengangkat telpon nya

"Darimana aja ? Lama banget angkat telpon nya" ucap seorang laki - laki di telpon tersebut

"Maaf, tadi aku abis dari kamar" jawab karang

"Yasudah, kamu sudah makan belum ?"

"Tawarin doang, ga dibeliin" teriak dara dan langsung mendapatkan lirikan sinis dari karang

"Siapa itu ? Tuyul yang baru keluar dari neraka kah ?"

"Hei bodoh! Seenak mulut kau saja ya kalau ngomong" jawab dara mengambil alih handphone karang

"Sana pergi, cuman ingin berbicara dengan wanita ku paling cantik" ucap laki - laki itu membuat karang salah tingkah

"Yayaya, berduaan saja sana" ucap dara memberikan kembali handphone itu kepada karang

Karang terkekeh melihat wajah sahabat nya marah, dara memang sering cemburu jika kekasih karang menghubungi nya disaat dirinya tengah menghabiskan waktu dengan karang.

"Sayang ? Apakah tuyul itu sudah pergi ?"

"jangan memanggil nya seperti itu, kamu sangat hobi membuat nya kesal ya" omel karang kepada kekasih nya

Terdengar suara tawa laki - laki di telpon, "teman mu itu memang menyebalkan, dulu saja aku dibilang rusuh oleh nya"

"Cih! Pendendam sekali kau kepada ku, ayo ribut cih!" Sahut dara yang tadinya sedang damai memakai biskuit

"Oh kau lagi ya tuyul, aku tidak sudi ribut dengan mu"

"Cih! Karang! Putuskan lah kekasih mu ini, menyebalkan sekali"

"iri bilang aja, makanya cari pacar"

"Karang!!! Lihat kekasih mu! Putuskan sekarang, cepattt"

Karang hanya bisa tertawa, melihat kekasih nya bertengkar dengan sahabat nya adalah hal wajar bagi nya. Sahabat nya yang posesif begitupun dengan kekasih nya, jadi agak sulit untuk membagi waktu dengan mereka.

"Hei tuyul, sampaikan kepada wanita ku, nanti malam ketemu"

"Bodoh! Ini sudah malam, kau ingin semalam apa hah?!"

Laut AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang