8. one fine day with cathrine

1K 9 0
                                    

Alowww, kita bertemu lagi, alhamdulillah bisa update lagi ya gais,semoga badan ini dikasih sehat terus dan dikurangi males nya biar ga males ngetik, apalagi malem, abis buka bawaan nya pen turuu terus😭🤏

Okedeh, jangan lupa voment ya gais , tiati typpo bertebaran.




Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, namun kedua insan yang baru selesai bergulat pada pukul jam 2 pagi itupun masih belum bangkit dari kasur.

Ian sudah bangun sejak 5 menit yang lalu,namun enggan bangkit dari kasurnya, sejak tadi dia memandangi wajah nami yang damai saat sedang tidur.

Namun beberapa saat ada pergerakan dari nami, ian segera memejamkan matanya pura pura tidur.

Nami menggeliat sambil membuka matanya perlahan menyesuaikan keadaan kamar, awalnya dia merasa aneh mencium aroma berbeda dari kamarnya.

Nami duduk di atas kasur sambil mengucek matanya, saat sadar nami terkejut setengah mati saat teringat sesuatu yang terjadi dengan dirinya dan Ian semalam,nami melihat dirinya memang tidak memakai sehelai benang pun, dan dikasur yang sama, ada Ian yang sedang tidur dengan telanjang dada.

Nami memukul kepalanya, memikirkan bagaimana kalau Ian akan memecatnya karna sudah melecehkan dirinya, sedangkan nami harus mengirimkan uang kepada orangtuanya sebulan sekali.

Ian yang melihat nami memukul kepalanya langsung memegang tangan nami dan menarik nami kembali tidur di pelukan nya.

"Berhenti menyakiti diri sendiri nami" suara Ian yang seperti orang bangun tidur membuat nami sedikit gelisah.

"Aku minta maaf, semalem benar2 diluar kendali ku tuan"

Nami mendongak menatap mata ian dalam.

"Aku semalam mendengar kau mengatakan kau menyukaiku dan memintaku menjadi kekasihmu, sekarang izinkan aku bertanya, kau mau menjadi kekasihku?" Ian mengungkap kan itu sambil menatap sayu mata nami yang indah itu.

Nami bingung akan menjawab apa, disatu sisi nami senang kalau Ian mengatakan itu, tapi disisi lain ia takut dengan fans Ian yang mungkin tidak menyukainya karna umur,dan ekonomi keluarga mereka berdua sudah jelas sangat berbanding terbalik.

"Kenapa engga dijawab? Sebenarnya aku engga nerima penolakan, sekarang kita pacaran oke?"

"T-tapi"

"NAMI LO KAGA BANGUN2 YE, KATANYA HARI INI MAU HANGOUT SAMA GUA, 15 MENIT GA KE BAWAH GAJADI PERGI YE KITA"

Nami reflek duduk saat mendengar teriakan cathrine, dengan sekali gerakan nami menarik selimut Ian dan berlari menuju kamar mandi dikamar Ian.

Ian cekikikan melihat nami yang nampaknya sangat takut kalau cathrine marah padanya.
Ian berjalan menuju lemari, sepasang baju dan celana santai yang akan dipakai hari ini karna hari ini belum ada jadwal kegiatan apapun.

Tidak lama nami keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe, nami melihat ian yang juga melihatnya, nami tersenyum manis lalu berjalan menuju pintu hendak keluar dari kamar ian.

"Tunggu"  Ian menghentikan pergerakan nami, lalu mulai mendekati nami.

" morning kiss"

Nami mencium pipi ian sekilas lalu secepat kilat keluar menuju kamarnya.
Ian dibuat senyum senyum sendiri karna kelakuan naminya itu. Ian lalu melangkah ke kamar mandi lalu akan menyusul ibunya dibawah.





Nami sudah selesai bersiap dan sekarang tengah menghampiri cathrine, dabith dan mira di meja makan.

Destiny - dprian x zhao lusi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang