[Viera PoV]
Semuanya sangat kacau di sini ...
Sebelumnya, aku ditempatkan di dinding menara bersama unit pemanah terpisah dengan para anak-anak akademi lainnya yang dipimpin Kapten Raul.
Setelah Minotaur raksasa itu membuat lubang di dinding benteng kota, kami para pemanah kemudian mundur menuju menuju atap bangunan-bangunan yang ada di area sekitar sini.
Melihat ke bawah, jalanan kota dipenuhi oleh para prajurit dan monster-monster yang sedang bertarung.
"Awas, beberapa monster serangga terbang sedang menuju kemari dari arah jam 2!" kata salah satu pemanah yang ada di atas bangunan ini.
Aku lalu menoleh ke arah yang dituduhkan oleh orang itu. Terlihat enam monster serangga yang sedang terbang menuju kemari.
Menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan, aku mulai membidik keenam monster itu dan memusatkan Mana ke tanganku yang sedang memegang sebuah busur.
"Triple shoot!"
Tiga Magic Arrow melesat mengenai tiga dari enam monster itu. Tidak lama kemudian, para pemanah yang lain menembak dan membunuh sisa tiga monster itu.
"Seperti yang diharapkan dari anak-anak akademi, kemampuan memanahmu jauh lebih baik dari prajurit biasa!" kata salah satu pemanah di sini.
"Tidak hanya akurasi yang tinggi, namun kau dapat menembak tiga sekaligus anak panah membuat kecepatan menembak per-panahmu jauh lebih tinggi dari pada orang yang hanya bisa menembak akurat dengan satu tembakan panah saja!" Prajurit yang lain juga ikut memujiku.
Sejujurnya, kegiatan PKL ini membantuku lebih berkembang dari segi pengalaman bertarung, membuatku dapat lebih memahami tekanan saat membidik musuh di pertempuran nyata seperti ini.
Setelah membunuh keenam monster serangga itu, kami tidak bisa langsung bersantai. Masih terdapat banyak monster yang telah memasuki kota ini.
Para pasukan Infanteri yang ada di sini sedang bertarung dengan gerombolan goblin yang sangat banyak, diantara mereka bahkan banyak Hobgoblin menggunakan armor yang mereka curi dari Ksatria maupun prajurit yang telah gugur dalam pertempuran ini maupun sebelumnya. Membuat kami lebih sulit menumbangkan mereka dengan tembakan kami.
Namun, aku tetap berusaha agar dapat menumbangkan goblin-goblin ini dalam sekali tembak.
Aku kemudian membidik goblin-goblin yang ada di jalanan kota. Terlihat beberapa prajurit sedang kewalahan menghadapi seekor Hobgoblin yang menggunakan sebuah Full Plate armor dan pedang besar.
Kembali memusatkan Mana di tanganku yang sedang memegang busur, kali ini aku akan menggunakan sihir agar dapat menembus pertahan armor itu.
"Piercing Shoot!"
Sebuah Magic Arrow berwarna hijau kemudian melesat ke arah dada monster itu. Terlihat sang Hobgoblin terkejut ketika melihat sebuah lubang pada armor yang ia kenakan, darah mulai mengucur di bagian dada dan tidak lama kemudian, tubuhnya roboh ke tanah mati akibat panahku yang menembus jantungnya.
Tidak berhenti di situ, aku juga menembak goblin-goblin biasa yang dengan jumlahnya yang banyak, dapat memukul mundur barisan pertahanan yang dibuat para prajurit di area ini.
"35, 36, 37 dan 38!"
Aku menghitung jumlah monster-monster yang kubunuh setelah tembakan panahku berhasil mengenai organ vital mereka.
Tetapi, walaupun sudah banyak sekali monster yang kubunuh, jumlah mereka seperti tidak berkurang sama sekali dan malah terlihat bertambah lebih banyak.
"Mundur! Mundur! Goblin itu kuat sekali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasíaGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...