Chap 15: Kebenaran 'Jeongin'

72 16 7
                                    

Jeongin menjerit keras di kamarnya, dia masih tidak percaya telah berciuman dengan Hyunjin. Dan bodohnya lagi, dia yang mulai. Kini dia sudah sampai di kamarnya yang nyaman itu namun kenangan tentang ciuman tadi masih membekas membuat Jeongin makin histeris, lebih histeris, dan sangat histeris. Pelayan yang lewat depan kamarnya juga terkejut mendengar teriakan itu namun mereka menganggap itu angina lalu karena sudah dua puluh menit Jeongin berteriak sambil berseru bodoh.

"Kenapa dicium, Yang Jeongin? Ya Tuhan, Ya Tuhan," serunya penuh penyesalan. Tapi separuh dirinya juga tidak menyesal telah mencium Hyunjin—anggap saja kunci bahwa mereka saat ini sedang pendekatan.

BRAK!

Pintu kamar Jeongin terbuka kencang sekali, ia terkejut dan kembali berteriak kencang. Setidaknya sekarang ada alasan lain Jeongin berteriak. Seungmin masuk dengan wajah cemberut lalu ia tutup kembali pintu itu jauh lebih kencang. Jeongin langsung terdiam melihat temannya yang masuk dengan dramatis lalu memilih duduk di kasur dengan wajah seperti banteng siap marah. Laki-laki itu mendekati Seungmin pelan takut dia malah makin marah.

"Kamu kenapa lagi, S?"

Seungmin langsung memandang wajah memerah Jeongin dengan wajahnya yang tak kalah merah. Walaupun wajah keduanya tampak sama merah namun penyebabnya berbeda. Amarah mendalam yang membuat Seungmin nekat melaju dari Orbit sampai Olcavirius sendirian membuat pembuluh darah di wajahnya mengalir kencang. Sedang Jeongin, tidak perlu ditanyakan.

Toktok. Ketukan pintu kamar mengalihkan perhatian Jeongin, ia segera memperbolehkan orang di depan pintu yang pasti adalah maidnya untuk masuk. Rina—maid khususnya masuk dengan membawa nampan yang berisikan sebuah surat. Tapi belum sempat surat itu dibuka Jeongin, Seungmin sudah merebutnya dan merobek surat itu menjadi banyak bagian. Sayangnya apa yang dia lakukan percuma karena setelahnya kepala maid masuk memberikan surat sama yang baru. Seungmin yang mengetahuinya mengambek lalu memilih tidur telungkup di ranjang Jeongin.

"Memangnya isinya apa sih?" tanya Jeongin penasaran lalu membuka surat itu di tempat. Betapa terkejutnya dia dengan undangan untuk perayaan pertunangan antara Seungmin dan juga Chris, tanggalnya sudah keluar. Jeongin langsung mengalihkan pandangan kepada Seungmin—benar saja dia datang penuh amarah dan merobek surat.

"Kalian kembali saja, aku akan mengurus Seungmin hyung," usir Jeongin kepada para maidnya untuk menenangkan sang sahabat yang tampak lesu itu. "Jadi karena ini kamu marah?" tanyanya perlahan.

"Kerajaan itu hanya memanfaatkanku, J, percaya padaku. Percayalah padaku aku sudah tau niat tersebulung mereka menobatkan seorang laki-laki menjadi pasangan putra mahkota," ujarnya penuh dengan kemarahan.

Jeongin memang tau Seungmin adalah salah satu pionir hebat dalam dunia sihir. Kemampuan sihir Seungmin sangat hebat saat kelas sihir mereka. Ia juga pantas, menurut Jeongin, menjadi pasangan Chris sang putra mahkota kerajaan Orbit.

"Mereka hanya akan menjadikan kuratu boneka, dimana mereka akan membiarkan Chris memiliki banyak anak dengan wanita lain lalu memintaku mengajari anak-anak itu dengan dalih anak-anak itu juga anakku," Seungmin mulai menjelaskan perasaannya, "Aku tidak mau menanggung hal seperti itu, aku ingin anakku sendiri."

"Tapi tidak ada yang mendengarku, mereka hanya berkata bahwa apa yang aku pikirkan adalah hal bodoh. Mereka tidak menghargai pendapatku, J."

Jeongin peluk temannya erat. Benar memang apa yang dikatakan Seungmin, dunia ini masih sama dengan dunia lamanya namun hubungan sesama jenis memang dilegalkan namun urusan memiliki anak adalah kodrat perempuan. Kodrat yang tidak akan pernah bisa diambil oleh laki-laki karena mereka tidaklah memiliki organ reproduksi yang sesuai. Jeongin memahami ketakutan Seungmin dan rasa khawatirnya, walaupun semua orang menyetujui pilihan bahwa Seungmin akan menjadi putri mahkota namun hati sosok ini menolaknya. Perasaan sedih Seungmin tertular kepada Jeongin yang memiliki masa depan sama—ia dan Hyunjin memang disetujui seluruh dunia saat ini namun ia tetap tidak akan pernah melahirkan sesosok pewaris tahta dan Hyunjin harus memilih wanita untuk dijadikan selir sebagai ibu sang pewaris tahta.

Hanya Figuran yang Mengagumimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang