Irish Von Starlee tidak menyangka bahwa menikah-yang digadang-gadang terlalu rumit untuk dilakukan olehnya-ternyata semudah itu untuk dikabulkan dalam waktu singkat jika sudah memiliki calonnya. Tepat di hadapannya, Irish berhadapan dengan seorang pria yang ditemukannya dengan cara konyol. Siapa sangka jika Irish bisa menemukan calon suami palsunya lewat iklan web pencarian jodoh, yaitu Flapdoodle, yang acapkali muncul dan membuatnya mencerca di sela-sela aktivitasnya yang sedang asyik menggulir Instastory di layar ponselnya?
Bahkan pria yang menjadi target Irish pun sama sekali tidak menyangka jika wanita dengan setelan mewah di hadapannya tersebut akan melamar dirinya secara terang-terangan di pertemuan pertama mereka kali ini.
"Aku bukan tipikal wanita yang suka bertele-tele. Jadi, namamu Juan Ishan, kan? Apakah kau berkenan untuk menikah denganku?"
Juan yang baru saja menyesap teh hangat lantas terbatuk-batuk mendengar tawaran tak terduga tersebut. Atensinya yang tampak tidak peduli dengan wanita di hadapannya, kini terfokus secara sempurna pada sosok Irish yang sedang tersenyum manis. Lamunan Juan yang berlalu, membuat Irish mengetukkan ujung stileto berwarna merah mengkilap tersebut tak sabaran pada ubin marmer yang dipijaknya.
Irish menghela napas panjang. "Tidak usah terlalu terkejut begitu dan memikirkannya terlalu berat. Aku tidak benar-benar ingin mengajakmu menikah sebagai dua sejoli yang saling mencintai satu sama lain."
Irish bisa merasakan ketegangan yang mengitari atmosfer sekitar telah mencair begitu saja. Di hadapannya, Juan yang terlihat membeku untuk beberapa saat karena ucapannya, sudah kembali menyesap teh hangat.
"Pernikahan kontrak?"
Irish mengiyakan pertanyaan Juan dengan menganggukan kepalanya. "Ya, pernikahan kontrak. Aku membutuhkanmu sebagai suami palsuku untuk beberapa saat."
"Sampai kapan?" tanya Juan, berusaha memastikan.
"Sampai aku bisa membuktikan ke orang tersebut bahwa aku baik-baik saja tanpanya," jawab Irish, atensinya menatap kosong ke arah meja bundar yang memisahkan keduanya.
Juan mengulangi pertanyaannya sekali lagi, "Sampai kapan?"
Irish memberanikan diri untuk menatap lurus ke arah mata Juan. "Kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan hati yang sudah dikhianati oleh seseorang yang kita percaya?"
Juan mengangkat sepasang bahunya. Atensinya fokus pada pergerakan jemari telunjuknya yang melingkar mengitari cangkir teh hangat miliknya. Seulas senyum tipis pun turut hadir merayakan sakit hati yang mulai mengakar di hatinya sejak tawaran palsu tersebut diutarakan.
"Seumur hidup."
Irish bergeming sesaat lalu tertawa kecil setelahnya. "Konyol. Ini hanyalah pernikahan kontrak, mengapa harus repot-repot bertahan sampai seumur hidup? Aku tidak ada niatan sama sekali untuk menghabiskan waktu seumur hidup bersama orang asing sepertimu. Aku rasa pernikahan kontrak ini hanya butuh satu tahun untuk dijalankan. Bagaimana? Apa kau setuju?"
"Jika aku mengiyakan tawaranmu, apa yang akan kau berikan padaku sebagai gantinya untuk menebus waktuku yang berharga?"
"Apa yang kau mau, Ju? Katakan saja. Aku bisa membelikan apa pun yang kau mau di dunia ini sebagai gantinya. Kau tahu, kan, selain profesiku sebagai publik figur, aku juga terlahir kaya raya?"
Senyum tipis masih setia mengembang di bibirnya. "Imbalan yang kau berikan tidak menarik."
Irish memicingkan matanya. "Lalu apa maumu?"
"Keluarga."
Kedua bola mata Irish melotot sempurna. "Apa kau meminta anak dari pernikahan kontrak kita nantinya?"
Kali ini, giliran Juan yang terkekeh karena Irish. Juan pun menggeleng singkat. "Tidak."
"Lalu?"
"Selama pernikahan palsu kita berlangsung, aku hanya memintamu untuk bersikap layaknya sebuah keluarga. Bisa, kan?"
Irish tidak langsung mengiyakan permintaan Juan padanya. Dari sekian banyaknya tawaran kerja sama yang ditawarkan oleh Irish, baru pertama kali ini ia bertemu dengan orang yang mengharapkan imbalan bukan berupa uang.
"Bagaimana? Apa kau sanggup? Jika kau sanggup, tanpa pikir panjang aku akan langsung mengiyakan tawaran pernikahan kontrakmu sekarang juga."
Awalnya, Irish ragu. Mengingat apa yang diinginkan oleh Juan padanya sebagai sebuah bentuk imbalan adalah hal yang sudah lama tidak pernah ia rasakan lagi keberadaannya.
Begitu juga dengan Juan, apa yang ia harapkan sebagai bentuk imbalan pada Irish adalah hal yang ditakutkannya selama ini. Namun, sebelum tutup usianya nanti akan tiba, Juan ingin merasakan hal itu sekali lagi meskipun palsu. Setidaknya, sebuah ilusi sederhana dalam kepalanya ketika masih menjadi anak kecil, bisa terealisasikan kembali dan mampu melepas rasa takut yang membelenggu Juan begitu erat selama ini.
Baik Irish Von Starlee ataupun Juan Ishan, mereka adalah dua jiwa yang sama-sama membutuhkan penawar atas rasa sakit yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.
●
●
●The Cast:
Jung Jaehyun as Juan Ishan (29 y.o)
Bae Irene as Irish Von Starlee (27 y.o)
●
●
●⚠️ Disclaimers ⚠️
Kemungkinan besar cerita ini berbau angst. Mohon persiapkan diri untuk membaca part demi part yang penuh kejutan. Tolong tinggalkan jejak kalian, ya! Kalau banyak yang apresiasi, bisa jadi serotonin buat mood aku. Hehehe. Kalau sepi, mungkin ceritanya masuk draft kayak cerita lain. Hehehe. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Avenoir | Jung Jaehyun (ON HOLD)
FanfictionWalaupun sudah terikat janji suci sebagai sepasang suami-istri, kehidupan rumah tangga dua sejoli tersebut masih terasa asing. Hal itu wajar saja terjadi, mengingat pernikahan yang terjadi antara Irish Von Starlee dan Juan Ishan hanyalah sebatas men...