5

122 12 0
                                    

Sore hari yang cerah~
Gak, bercanda..
Apa yang kalian harapkan dari keluarga Sano? Kedamaian? Impossible right...
Hanya kakek yang sehat dan normal........

Mikey setress.....

Sore ini sebenarnya adalah hari yang tenang bagi bumil kita dirumah dan bersantai di teras depan menikmati cookies buatannya yang enak dan menggugah selera. Tak lupa coklat panas yang menjadi pendamping serta paha Shinichiro yang dijadikan bantal.

Itu bukan paksaan karena Shinichiro sendiri yang menawarkan diri. Toh bumil kalo ngidam harus dituruti kan? Jemari Shinichiro dengan lembut mengusap usap rambut sang istri sambil menikmati waktu santainya.

Damai sekali hidup.....

"Shin" panggilan dari (name) membuat Shinichiro kembali ke dunia nyata, dan menatap manik sang istri yang menatapnya polos bingung.

"Ada apa?"

"Kau ada masalah?" tepat sekali, membelalakkan matanya. Shinichiro memang tidak bisa mengabaikan kepekaan (name) kalau hamil.

Saat hamil saja, sang istri tiba-tiba peka. Mendengus sebal, Shinichiro menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba pikiran aneh mulai hinggap diotak mungilnya "apa kubuat hamil terus saja agar peka terus?" Broo wth? 👁️👄👁️

"Kau berbohong.." gerutu (name).

Terkekeh gemas "darimana kau tau kalau aku berbohong?" tanya Shinichiro.

"Aku punya skill lie detection" mendapat jawaban super ngawur dari (Name), Shinichiro mendengus tak percaya.

Dasar korban ORV.. . ... . ...

"Ohh, siapa bocah yang sering mengikutimu itu?"

"Bocah?" bocah mana lagi yang dimaksud (name).

"Yang memiliki surai putih, kalau tidak salah. Akhir akhir ini aku jarang melihatnya di bengkel" jelas (name) sambil menusuk nusuk pipi Shinichiro yang serius mendengarkan nya.

"Izana namanya"
"Kau tahu kan kalau silsilah keluarga ku agak membingungkan. Sebenarnya dia bukan anggota keluarga Sano, tapi aku menganggap nya sebagai adik"

(Name) dengan seksama mendengarkan celotehan dari Shinichiro tanpa niat untuk memotong. Cookies nya lebih menggoda~

"Beberapa hari yang lalu, dia mengetahui faktanya dan pergi. Mungkin dia membenciku...." lanjut Shinichiro dengan nada sedih.

"Oh ayolahh jangan sedih, aku yakin suatu saat dia akan sadar. Dan kita dapat membawanya kemari"

Keburu Shin tewas digetok tang ege......

Bangun dari rebahan, (name) menyandarkan kepalanya di bahu Shinichiro sambil menyuapi nua dengsn cookies.

Hening.. . ..

"Kau tidak ada niatan memisahkan adik adikmu shin?" celetuk (name).

Shinichiro tersadar dan masuk kedalam rumah dengan cepat. (Name) yang tau akhirnya akan seperti apa mulai menutup telinganya menghindari suara membahana.

"MANJIRO!!!!"

Kannnn sudah (name) duga.. . .

(Name) sebenarnya tau anak yang dimaksud, karena sempat bertemu di jalan. Keadaannya ternyata memprihatinkan di pinggir jalan.

Flashback.. .

Pagi hari, (name) melakukan rutinitas seperti biasanya dengan jalan santai sekitar perumahan. Katanya sering bergerak baik untuk orang hamil kan?

Dan karena terlalu jauh berjalan, (name) melihat anak bersurai putih salju yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Hei, apa yang kau lakukan disini?" sapa nya ramah. Alih alih dijawab dengan baik, (name) mendapat makian dan sumpaj serapah.

🅜🅨 🅑🅞🅨|| reader x ShinichiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang