[Anastasia Romanova PoV]
Malam ini adalah malam pemberkatan ...
Malam dimana akan dipilihnya seorang Saint yang baru melalu Ritual Miracle Chosen. Sejujurnya, aku cukup gugup untuk melalui ritual ini. Apa yang akan terjadi jika aku terpilih nanti?
Saat ini, aku sedang dikawal oleh beberapa Aques dan seorang Kardinal untuk menuju Kuil Utama tepatnya ke ruangan Ritual.
"Kau terlihat gugup, Anastasia," ujar sang Kardinal. "Tenang saja, kau hanya akan berdiri saja saat prosesi Ritual berlangsung."
"Terimakasih Kardinal Markus," ucapku padanya. "Jika saya boleh tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya jika sang Saint telah terpilih malam ini?"
"Akan diadakan penobatan resmi agar seluruh masyarakat dunia tahu siapa sang Saint terpilih yang baru," jawab Kardinal Markus. "Semua pemimpin negeri yang ada di benua ini akan hadir untuk upacara yang akan dilaksanakan nanti, sang Saint akan menjadi pusat perhatian dan akan menjadi pembicaraan dunia beberapa bulan ke depan."
Seluruh Pemimpin Dunia akan hadir dalam upacara penobatannya, kah? Sepertinya memang benar seorang Saint itu memiliki pengaruh yang sangat besar di benua ini.
Beberapa saat kemudian, kami telah sampai di ruangan Ritual. Sepertinya kami yang terakhir datang karena tiga kandidat lain sudah berada di posisi bersama dengan Kardinal pendamping mereka masing-masing.
Di tengah ruangan ini, terdapat sebuah Altar berbentuk persegi dimana masing-masing kandidat Saint akan menaikinya selama upacara berlangsung.
"Baiklah, semua kandidat Saint telah tiba di ruangan. Mari kita mulai ritual Miracle Chosen untuk memilih sang Saint yang baru," ucap Vicar Lorentius. Dialah yang akan memimpin Ritual ini. "Keempat kandidat diharapkan berdiri di masing-masing sudut Altar yang ada di tengah ruangan ini."
Mendengar instruksi Vicar Lorentius, aku dan tiga kandidat Saint yang lain mulai berjalan naik ke Altar Ritual berbentuk persegi itu.
Aku berdiri di sudut utara Altar ini, sedangkan tiga kandidat yang lainnya menempati sudut selatan, barat dan timur.
"Dahulu kala, Dewi kita yang Agung turun dari Surga untuk memberikan keberkahannya pada wanita yang ia pilih untuk membantu umat manusia melawan kejahatan dan ketidakadilan yang muncul di dunia ini," ucap Vicar Lorentius membuka jalannya ritual. "Wanita pilihan Dewi kita Yang Agung itu adalah sang Saint yang akan memimpin Otoritas Kuil dan membimbing semua hamba-hamba sang Dewi menuju jalan kebenaran dan memimpin kita mengalahkan musuh-musuh yang ingin menghancurkan umat manusia!"
Saint Yeriel Latuncostina—Dialah wanita pertama yang menjadi seorang Saint ajaran Kuil Dewi Diana. Dia jugalah satu-satunya Saint yang dipilih secara langsung oleh Dewi Diana yang membuat-Nya turun dari dunia para Dewa dan Dewi ke dunia manusia yang Fana ini.
Sebelum Saint Yeriel wafat, beliau membuat sebuah artefak dengan bayaran nyawanya. Artefak ini merupakan Miracle Caller yang mana digunakan oleh Otoritas Kuil untuk memilih sang Saint berikutnya.
Menurut Saint Yeriel sebelum kematiannya, Miracle Caller bisa menunjukan para kandidat yang memiliki kualifikasi sebagai Saint selanjutnya. Hal ini dikarenakan Artefak Miracle Caller dibuat dengan Mana yang dimiliki oleh Dewi Diana yang sebelumnya ia berikan kepada Saint Yeriel saat mengangkatnya menjadi Saint Pertama.
Vicar Lorentius kemudian membawa sebuah tongkat yang dilapisi emas dan dihiasi berlian berwarna biru tua di ujungnya.
Atap ruangan kemudian terbuka, memperlihatkan bulan purnama di langit malam dan cahayanya yang masuk ke dalam sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasíaGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...