60
Malam Liar***
Area Dewasa 🔞.Mohon bijak dalam memilih bacaan.
***
Dengan tekad yang kuat, Elisa memberanikan diri untuk keluar dari pulau ini, walau keinginannya itu mendapat penolakan keras dari Mey.
Wanita paruh baya itu terlihat sangat ketakutan kala Elisa nekad mendatangi area helipad tempat Almer memarkirkan helikopter. Satu-satunya transportasi yang bisa membawanya keluar dari tempat ini.
Beruntung dengan sedikit paksaan, seorang pilot menyetujui keinginannya untuk membawa Elisa kembali ke Kanada.
Disinilah ia berada sekarang. Berdiri tepat didepan mansion keluarga William.
Tak pernah sekalipun Elisa merasa takut untuk memasuki tempat ini. Berbeda dari sebelumnya, tubuh Elisa justru bergetar ketakutan. Ia hanya belum mempersiapkan jawaban yang tepat jika harus berhadapan dengan Ethan maupun Sheila. Terlebih jika ia bertemu Almer, sebuah pengusiran mungkin saja akan ia dapatkan. Mengingat saat ini keduanya sudah tidak terikat hubungan apapun lagi.
"Tarik napas, keluarkan!" Ujarnya penuh semangat.
"Kau pasti bisa Elisa. Semangat!"
Mengabaikan itu semua, Elisa dengan langkah lebar memasuki mansion. Mey mengikuti di belakang dengan wajah pucat pasinya.
Pengawal membuka pintu raksasa mansion dengan tatapan datar. Seakan kehadiran Elisa bukanlah sesuatu yang spesial. Mengingat sebelumnya ia yang selalu disambut hangat oleh seluruh pengawal dan pelayan mansion ini.
Dengan hati yang telah kebal untuk menerima segala jenis kondisi terburuk sekalipun, Elisa berderap dengan penuh kepercayaan diri.
"Oh, dear. Kaukah itu?"
"Elizabeth, sayang?"
Ethan dan Sheila berdiri seraya menatap Elisa dengan ekspresi terkejut yang sangat terlihat jelas. Keduanya seperti ingin keluar dari mansion. Terlihat dari pakaian yang keduanya kenakan.
"Mommy, Daddy?!" Pekikan riang Elisa membuat ketiganya berjalan semakin cepat. Hingga akhirnya berakhir saling berpelukan hangat.
"Akhirnya kau memutuskan untuk pulang juga dari pulau itu. Mommy sudah sangat merindukanmu." Ujar Sheila.
"Almer mengatakan bahwa kau tidak ingin diajak kembali ke Kanada. Katanya kau lebih memilih tinggal sedikit lebih lama di pulau itu, karena sangat menyukai pantai yang ada disana. Apa itu benar?" Ethan bersuara seraya menatap Elisa penuh selidik.
Sepertinya Almer menyembunyikan permasalahan ini dari Mommy dan Daddy.
Dengan cepat Elisa mengangguk.
"Kau ini, dari dulu tak pernah berubah. Jika sudah ada di pantai, selalu tak pernah ingin pulang." Ujar Sheila seraya tertawa pelan.
"Mommy, Daddy. Dimana Almer?" Tanya Elisa.
"Dia sedang sangat sibuk sekarang. Kau tahu. Karena perusahaan akan meluncurkan merk kecantikan baru, Almer dibuat gila dengan pekerjaan yang menggunung itu." Jelas Ethan.
"Oh, begitu." Jawab Elisa sendu.
Melihat ekspresi Elisa yang seperti tengah menahan sesuatu, Sheila berkata, "apa yang sedang ingin kau tanyakan, dear? Apa ada yang menganggu pikiranmu?"
Dengan sekali tarikan napas, Elisa memberanikan diri untuk berkata, "apa aku boleh kembali menjabat sebagai CEO Almora Company?"
_____Elisa mematut dirinya dihadapan sebuah cermin besar. Mini dress berwarna merah terang yang membalut dirinya dengan begitu ketat, menjadi pilihannya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Obsession (Tamat)
RomanceJika orang lain menganggap obsesi adalah hal negatif, maka jauh berbeda untuk Almer. Ia terobsesi dengan Elisa. Dan melalui cerita ini, akan ia tunjukkan sebuah obsesi baru yang penuh cinta dan ketulusan. _____ Elisa Jasmine selalu berharap bahwa ke...