Bab 7 🦊

4K 239 13
                                    

Sorry jarang up, habis kena writer's block gw ಥ⁠‿⁠ಥ

Target vote 60★

.....

- Manusia Adalah mahluk yang paling cerdas dan paling bodoh -
.....

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.

Ia kemudian mendudukkan dirinya, sebelum diam diam memperhatikan wajah wajah familiar yang sangat tak ingin ia lihat kembali dalam hidupnya.

.....

Setelah Afandra duduk, Gracepun mulai memimpin makan malam dalam keadaan hening diikuti anggota Kalingga yang lain begitu juga dengan Afandra.

Afandra dapat merasakan berbagai tatapan yang mereka tunjukan padanya.

Walaupun Afandra tampak acuh, dia diam-diam balas memperhatikan orang-orang didepannya. Anggota Kalingga yang mengisi kursi kosong didepannya.

Dia diam-diam terus memperhatikan wajah-wajah yang sangat ingin ia lupakan mencari sesosok orang yang ia rindukan, berharap orang itu ada diantara para bajingan gila didepannya, namun pandangannya tak dapat menemukan siluet orang itu.

{ POV Afandra }

'kemana tuh anak,' batinku penasaran mencari keberadaan satu satunya kakakku, yang sama sekali tidak memperlihatkan batang hidungnya.

'kira kira tu anak masih sama kek dulu gak ya??' batinku semakin penasaran pada Sheila.

Yap Sheila, satu satunya orang kuanggap paling normal diantara Keluarga gila ini.

'shit, gak cukup ngurung gue tuh orang mau bikin gue gak bisa makan kah...,' batin ku yang merasakan rasa mual ketika mataku bersitatap dengan bajingan itu(Grace).

Ketika mengalihkan pandanganku, tanpa sengaja mataku beralih tatap dengan seorang anak laki-laki yang memiliki wajah yang terlihat asing namun terasa akrab dimataku.

Ketika bersitatap dengannya, anak itu tiba-tiba tersenyum padaku, dapat kulihat telinga anjing yang tiba tiba muncul dikepalanya dalam benakku.

'Siapa tuh, anak barunya kah...' batinku bertanya tanya, mencoba mengingat ingat kembali fitur wajahnya.

'ugh, bentar... anjing??? jangan jangan...' batinku tersentak, ketika teringat sorot mata anak yang sama persis dengan sorot mata anak laki-laki itu.

Dalam sekejap kupalingkan wajahku darinya, merasa merinding dengan sorot mata yang anak anjing itu berikan padaku.

'Jangan terkecoh goblok, inget anjing, di keluarga ini tuh gak ada yang normal,' batinku menyadarkan dirikku sendiri.

'ngomong ngomong soal tubuh... Bisa bisanya ya tu anak berubah sedrastis itu, padahal 3 tahun lalu tu anak tingginya sama kayak gue,' batinku sedikit tak percaya dengan perubahan fantatis Evander.

....

Dia adalah Evander Zerda Kalingga, anak bungsu Grace sekaligus adik Afandra yang lebih muda 2 tahun dari Afandra.

Melihat Afandra yang membuang muka, senyuman di wajah Evander lenyap seketika, sampai tanpa Evander sadari dirinya meremat garpu steak sampai menjadi bengkok ditangannya.

Dan Berlyn yang diam diam menyaksikan nya, memikirkan sesuatu yang memunculkan smirk kecil dibibirnya.

'Fufu~ ini akan semakin menarik,' batin Berlyn lalu menggigit steak terakhirnya dan memakannya.

Freedom Dream Afandra (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang