Setelah selesai menyantap makanan,Rafa terdiam sejenak dengan marasakan bahwasan bagaimana dengan perut nya.
Kali ini sudah tak terlalu merasakan sakit namun susah untuk perut nya di isi banyak makanan,karna rasa mual masih sedikit terasa.Namun ia masih berusaha menikmati nya dan menyatap nya hingga habis.Ini masakan dari sang mamah Rafa tak mau membuang nya atau menyisih kan nya takut jika membuat sang mamah kecewa
Malahan nanti kesan nya seperti tak menghargai.
“Udah selesai ya?,” Tanya Erna dengan bangkit berdiri menuju wastafel.
“Iya udah mah.” Rafa selesai menyantap suapan terkahir nya.
“Yaudah sini mamah beresin,” kata Erna dengan mengambil piring piring kotor bekas mereka makan di meja makan.
Namun melihat sang mamah memberes kan nya sendiri Rafa merasa bersalah,ia berusaha bangkit walau masih dengan rasa nyeri diperut.Dan segera mengambil beberapa piring dari tangan mamah nya,”Sini biar Rafa bantu taro di wastafel.”
Rafa segera memberesi piring piring kotor dan segera menaroh nya diwastafel.
Melihat Rafa juga teramat perhatian terhadap diri nya,Erna tersenyum bahagia menatap putra nya yang seakan memang benar benar menghormati dan memperhati kan nya.
**
Suara kendaraan beroda empat berwarna putih tengah terparkir rapi dan terlihat segar,tak lama berselang seorang lelaki yang tak lain adalah pak Edi sopir pribadi Erna berteriak dari luar rumah tepat nya didepan garasi mobil memanggil,”Buk mobil nya sudah siap.”Mendengar itu Erna segera menyuruh Rafa mengehentikan kegiatan nya,”Fa sudah ya mobil nya sudah siap,kita bisa berangkat sekarang. “
Rafa adalah anak dari seorang bos toko,ayah nya pemilik toko bangunan besar yang cukup di kenal di kota nya.Karna kebetulan sang ayah sudah tidak ada kini mamah Rafa yang menggantikan sang suami menjadi bos di toko bangunan milik nya.
Jadi tak heran jika Rafa memiliki sebuah mobil dan rumah yang bisa dikatakan cukup besar.
“Loh mah bukan nya mau pergi olahraga jalan jalan,kenapa pake mobil?,” Tanya Rafa tak mengerti.
“Enggak Fa,mamah ngajak olahraga nya ya nanti ga sambil jalan jalan doank kita belanja ke mall juga,” Balas sang mamah.
Disini Rafa merasa sedikit lega karna tak akan terlalu merasakan sakit diperut nya jika memang hanya jalan di mall.Ia masih bisa sedikit mengistirahat kan badan nya nanti di dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR ABADI(Revisi )
Teen FictionFollow dulu sebelum baca!! "Walau tubuh mu tak sesegar dan semekar sang mawar,tapi warna merah dari bunga mawar itu akan ku pastikan tak akan pernah pudar." -Ayra Ayanza. ** Tentang Rafa Dewanta laki laki pemilik penyakit lambung kronis yang telah l...