prolog

21 3 1
                                    

Hallo Readers!!!

Selamat datang untuk yang udah mampir

JANGAN SUNGKAN UNTUK SPAM KOMEN ATAUPUN SPAM VOTE YA HEHEHE

dan jangan sungkan untuk meninggalkan jejak

Saran dan dukungan kalian sangat berharga untuk aku😅
______________________

Happy Reading!!

***

Semua akan mendapatkan balasannya pada waktunya dan aku akan membantu waktu untuk segera membalaskan nya

_Lav_


Langkah kaki lebar mendominasi suara dalam ruangan yang penuh kegelapan tanpa sedikitpun penerangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki lebar mendominasi suara dalam ruangan yang penuh kegelapan tanpa sedikitpun penerangan.

Klik

Suara saklar lampu yang baru saja dihidupkan membuat pandangan perempuan yang tengah terikat kuat diatas ranjang menatap ke depan dengan tatapan tajam, perempuan itu menatap marah ke arah perempuan lain yang baru saja menghidupkan lampu ruangan ini.

"PERGI!! MENJAUH DARIKU!! PERGI!! JANGAN SAKITI AKU!! PERGI KALIAN!!." teriakan histeris dari perempuan yang ada di atas ranjang dengan memeluk tubuhnya sendiri saat melihat ada orang lain di ruangan ini.

Perempuan itu tersenyum tipis menatap perempuan lain yang kini menatapnya marah dan ketakutan, langkah kaki lebarnya berjalan ke arah perempuan yang tengah memeluk kedua lututnya sendiri dengan mengalihkan pandangannya tak berani menatap dirinya.

"Sepertinya kau terlihat lebih baik, dari yang terakhir kali aku lihat." Lirihnya dengan mengusap surai hitam milik perempuan itu.

Perempuan yang berada di atas ranjang hanya diam tak berkutik, ia mengalihkan pandangannya menatap ke arah lain tak berani menatap perempuan yang ada didepannya, keringat dingin membasahi pelipisnya saat perempuan itu menyentuh surai hitamnya.

Perempuan itu sama sekali tidak mendapatkan respon apapun dari perempuan lain yang ada didepannya, ia menatap perempuan yang terlihat ketakutan saat menatap nya, hal itu membuat dirinya mengepalkan tangannya kuat.

Ia memundurkan tubuhnya menjauh dari perempuan itu, "Marcel!!." Teriakan keras keluar dari mulut perempuan yang tengah memanggil bawahannya dengan tatapan dingin mengarah kepada perempuan yang ada diatas ranjang.

Pria yang di panggil Marcel mulai memasuki ruangan dan berjalan ke arah Nona mudanya, sebenarnya sedari tadi pria itu berada di dalam ruangan ini bersamaan saat nona mudanya memasuki ruangan, sehingga saat dirinya dipanggil ia langsung berjalan ke arah Nona mudanya.

"Kapan siap dimulai?." Tanya perempuan tersebut kepada bawahannya.

Marcel mulai mengangkat kepalanya menatap sang Nona muda, "Semuanya siap Nona, besok sudah bisa dimulai." Ucap Marcel dengan kembali menundukkan kepalanya.

Senyuman miring terukir jelas di wajah cantik perempuan itu, dengan langkah tegasnya mendekat kearah ranjang tempat perempuan yang bisa dianggap gila yang tengah menatap takut kearah dirinya.

"Aku akan kembali menemui mu, baby?." Tanya perempuan itu kepada perempuan yang ada di depannya.

Senyuman dingin terukir diwajah perempuan yang ada di atas ranjang, "Aku akan menunggu kedatangan mu, bitch." Balas gadis itu dengan tatapan dinginnya.

Tok

Tok

Suara ketukan pintu membuat perempuan yang ada di atas ranjang tersenyum remeh menatap perempuan lain yang ada dihadapannya, apalagi saat melihat pria berjas yang tadi mengetuk pintu sekarang sudah memasuki ruangan ini.

Pria itu berdiri disamping Marcel, "Nona Lav, sudah waktunya kita kembali." Ucap pria itu dengan membungkukkan badannya.

"See you again, bitch." Lirih perempuan yang ada di atas ranjang dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh mereka berdua.

Perempuan yang bisa dipanggil Lav mengepalkan tangannya mendengar ucapan perempuan yang ada di atas ranjang, tatapan dinginnya menajam saat raut wajah perempuan didepannya berubah menjadi ketakutan.

"PERGI!! PERGI KALIAN DARI SINI!! JANGAN MENYENTUHKU!! PERGI!!." teriak perempuan yang berada di atas ranjang.

Perempuan yang bernama Lav mengepalkan kedua tangannya menatap perempuan itu lalu membalikkan tubuhnya berjalan meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh kedua bawahannya.

***

Where AlyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang