Ahlolohalo gaiss, aku balik lagi, akhirnya yah setelah ngumpulin niat buat engga males ngetik wkwkwk, kalian lagi apa nih? Masih puasa engga? Ga nyangka ya 5 hari pagi udah lebaran ajaa
Okeeedeh happoy readinggg all, jangan lupa voment biar aku makin semangat ngetik, tiati typo bertebaran!!!!!
•
•
•Pukul 2 siang nami dan cathrine kembali kerumah, nami berlari dari arah parkiran menuju pintu guna menghindari panas, sedangkan cathrine berjalan santai karna dirinya memakai serba panjang.
"Gila panas banget, mau langsung nyebur kolam aja gue mah ini" nami membuka pintu dan tidak melihat ada seseorang dirumah.
Nami melempar tas nya ke atas sofa lalu berlari menuju kolam renang.
Saat sampai disana nami melihat ternyata semua orang sedang di kolam renang, dabith tengah berenang bersama tante mira dan Ian sedang duduk diatas, di kursi santai, bajunya basah mungkin ian sedang istirahat.
Cathrine berlari masuk ke dalam kolam renang .
"Anjng kaget gua, dateng2 nyemplung ae" dabit bersorak ketika cathrine menyipratkan air ke wajahnya.
Nami cekikikan dibuatnya lalu melirik ian yang menatap nya, nami tidak ambil pusing, nami membuka celana panjangnya hingga menyisakan hotpant dan tanktop yang dia pakai tadi dan langsung menyusul cathrine dan yang lain berenang.
"Casey, kulit kamu merah gini pasti kepanasan, mama bilang kalo keluar panas engga usah pakai yang terbuka oke?" Mira nampak khawatir pada kulit nami yang terlihat begitu merah ketika terkena efek panas.
Nami memeluk mira dan mencium pipinya lalu nami berenang kesana kemari saling kejar kejaran dengan cathrine.
Byurrrr
Ian kembali masuk ke kolam renang, nami yang tak sadar akan itu masih terus berenang hingga menabrak dada bidang ian.
"Aduh" nami meringis sambil memegang jidatnya.
Ian mencium jidat nami yang sakit lalu mulai berenang kembali.
Nami merasakan panas di kedua belah pipinya, nami lalu menyelam dan berenang supaya orang2 tidak melihat nya.
"Tante udahan dulu, udah dari tadi, udah aga dingin nih" Mira bangkit dari kolam berjalan masuk.
"Gua juga ah, baju gua berat tadi langsung nyemplung, ayo bith lu bau banget anjir kaya bau got, mandi sono" cathrine menarik tangan dabith menjauh dari kolam.
Sekarang yang tersisa hanya nami dan Ian. Nami belum mau bangun mengingat kulitnya gatal karna memerah.
Ian berjalan mendekati nami, nami pun melakukan hal yang sama. Saat sudah saling berhadapan, nami mengalungkan tangannya di leher ian, dan sedikit berjinjit lalu mencium bibir ian sekilas.
"Kenapa belum udahan? Udh dari tadi kan renangnya? Nanti masuk angin" nami menatap dalam mata ian lalu mengelus surai nya lembut.
"Ayo ke kamar" ian menggendong nami ala bridal dan membawa nami ke kamarnya.
"Mau ngapain? Aku mau masak, laper, tadi jajan doang ga makan yang ngenyangin"
"Makan nya nanti aja, aku lagi pengen"
Mata nami memicing melihat sesuatu di bawah sana yang nampak terlihat menegang.
Nami menarik ian ke kamar mandi lalu mulai menyalakan shower membiarkan air shower membasahi tubuh mereka berdua.
Ian membalikann tubuh nami hingga mereka berhadapan, nami mengelus tangan ian yang terlihat makin berisi, karna akhir2 ini kegiatan nya hanya olahraga.
"Mandi dulu, abis itu istirahat okay?" Nami hendak meraih sabun mandi yang berada di belakang ian namun ian memegang lengann nami dan memojokkan nya di dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny - dprian x zhao lusi
Fiksi Penggemar18+ bingung mau nulis apa di deskripsi, kalian baca aja dulu yaaa, semoga sukaaaa piwpiw -iyya-