PENGAKUAN - Marsha

3.6K 67 2
                                    

Apa yang kita lihat masih ditutupi. Setiap kebenaran masih berupa rahasia. Bukan hal suci mereka yang kita tunggu, melainkan hal tabu.

Pengakuan Marsha.

Mendengar kabar jika One Ok Rock akan melangsukan konser di Indonesia, membuat gempar jagat pecinta musik Jepang di tanah air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar kabar jika One Ok Rock akan melangsukan konser di Indonesia, membuat gempar jagat pecinta musik Jepang di tanah air. Dikenal sebagai band yang tengah berada di puncak karir berkat membawakan ending song Live Action Rurouni Kenshin. Sontak membuat banyak sekali fans ingin melihat penampilan mereka secara langsung. Dari sekian banyak fans terserbut, salah satu nya adalah Marsha.

Tak main-main. Guna mengamankan mimpi nya, tepat dihari pertama penjualan tiket konser itu dibuka. Marsha langsung membeli tiket konser termahal di kategori festival agar bisa berada lebih dekat dengan panggung yang artinya ia bisa lebih dekat dengan band kesukannya tersebut. 

Ia tak peduli jika kategori tiket yang ia beli adalah tiket yang mengharuskan dirinya berdiri selama durasi konser. Yang terpenting, mimpinya untuk bisa melihat One Ok Rock bisa terwujud.

---

Setelah menunggu beberapa minggu lamanya. Hari dimana konser One Ok Rock digelar akhir nya tiba. Meskipun konser sendiri baru dimulai pada pukul 19.00 malam nanti. Namun sama seperti konser-konser pada umumnya. Proses penukaran tiket sudah bisa dilakukan beberapa jam sebelum konser dimulai.

Hari itu, Marsha datang ke venue sekitar pukul 15.00. Tiba cukup sore membuat baris antrian penukaran tiket cukup mengular.  Tak ingin berlama-lama, ia pun segera ikut baris masuk di salah antrian.

Saat tengah mengantri untuk menukarkan tiket. Tiba-tiba saja seseorang tak di kenal menyapanya. "Nonton juga, Sha" ujar seseorang dari atrian sisi kiri.

Mendengar ada orang yang mencoba berbicara padanya. Marsha menengok ke arah sumber suara. Di lihatnya seorang laki-laki yang berada di baris antrian lain, berdiri hampir sejajar dirinya, memasang raut muka ramah. Meskipun begitu ia jelas sama sekali tak mengenalnya. Namun Marsha yakin bahwa orang yang mengajak dirinya berbicara pasti fans dari idol group tempat ia menjadi member. Karena tak mungkin orang asing mengetahui namanya, dan berani membuka obrolan seperti itu jika bukan seorang fans yang sedang mencoba mengakrabkan diri dengan member.

Sambil membalasa keramahan pria tersebut, Marsha menjawab "Iya kak" Beruntung, antrian penukaran tiket tempat ia berdiri sudah memasuki gilirannya. Oleh karenanya Marsha segera melangkah maju dan tak lupa pamit pada laki-laki tersebut yang dibalasnya dengan sebuah anggukan.

---

Masih tersisa 15 menit sebelum konser dimula dan area festival nampak sudah mulai penuhi oleh banyak penonton. Marsha tak meyangka kategori festival yang ia pilih ternyata akan sangat padat seperti ini. Dimana jarak antara satu penonton dengan yang lain benar-benar hanya menyisakan ruang yang sangat minim. Bahkan terkadang membuat orang-orang saling menempel satu sama lain. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What you can't seeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang