28

2K 53 0
                                    


°°°

Bel pulang sudah berbunyi. Kini adara terlihat sedang berjalan menuju ke arah gerbang, Namun tiba-tiba langkahnya terhenti karna ada yang menggenggam pergelangan tangannya. Adara pun langsung melihat ke arah orang tersebut.

"Arhan, Ngapain?" Tanya adara.

"Pulang bareng aku ya, ra."

"Gue udah di jemput sama supir."

"Supir kamu udah dateng?" Tanya arhan.

"Ya belom sih, masih di jalan."

"Nah, yaudah bareng aku aja ya? pliss. sekalian aku pengen ngajakin kamu mampir ke rumah."

"Ke rumah lo?" Tanya adara.

Arhan mengangguk. "Mau ya, ra. Pliss."

"Em, Gimana ya."

"Pliss, ra. Kali ini aja." Bujuk arhan.

"Yaudah deh, Tapi ga lama-lama ya, gue takut bang deril nyariin."

Arhan mengangguk sembari tersenyum. "Iya, gak lama kok. yaudah, kamu tunggu sini, Aku mau ngambil motor dulu di parkiran."

Adara hanya mengangguk. Setelah itu arhan langsung pergi untuk mengambil motor. Setelah mengambil motor, arhan langsung kembali menghampiri adara, arhan pun langsung menyuruh adara untuk naik. Setelah itu ia langsung pergi meninggalkan area sekolah.

°°°

Kini arhan dan adara sedang di perjalanan.

"Mampir ke toko buah dulu ya." Ucap Adara.

"Iya, ra."

Setelah itu arhan menghentikan motornya di depan toko buah, adara langsung turun dan membeli beberapa macam buah. Setelah selesai membayar, adara pun langsung kembali naik motor di belakang arhan.

"Beli buah buat apa, ra?" Tanya arhan.

"Ya buat orangtua lo lh, Kan malu kalo main gak bawa apa-apa."

Arhan terkekeh. "Gak perlu bawa apa-apa juga ga papa kali, ra."

"Ck, Buruan jalan." Ucap adara kesal.

Arhan hanya terkekeh. setelah itu ia pun langsung melajukan motornya.

°°°

10 menit kemudian, mereka sampai di halaman rumah milik arhan. Mereka berdua langsung turun dari motor. Arhan pun langsung menggandeng tangan adara.

"Yok masuk." ajak Arhan.

"Emang harus gandengan segalak?!" Ucap Adara ketus.

Arhan terkekeh. "Biar ntar kamu gak grogi pas ketemu orangtua aku."

"Dasar modus, Lepasin. Malu kalo orangtua lo sampe ngeliat."

"Iya deh."

Arhan pun langsung melepas genggaman tangan adara. Setelah itu mereka langsung masuk ke dalam rumah.

°°°

Bram dan anita terlihat sedang asik mengobrol di ruang tamu, Lalu Arhan pun datang.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsallam."

Arhan dan adara langsung mencium punggung tangan bram dan anita. Anita terlihat terkejut begitu melihat seorang gadis yang di samping anaknya.

"Loh? Kamu perempuan yang waktu itu nolongin saya kan?" Tanya anita heboh.

Adara mengerutkan dahinya. ia menatap anita cukup lama, lalu tidak lama kemudian, adara pun mulai ingat.

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang