Part 21

13 1 0
                                    

Malam ini tepat adzan magrib berkumandang mobil rayyan sampai dipelataran rumah talitha. Tali Gadis itu sedari tadi berpikir ngeri dengan banyak rentetan pertanyaan sang ibu. Hey dirinya terakhir dirumah kan setelah akad

Gadis itu menatap syakira yang juga ikut dan tertidur di kursi jok belakang. Mata nya juga menelisik sebuah papper bag berisi kue lapis legit kan brownise yang dirinya pesan untuk buah tangan.

"Hayu keluar, kok malah ngelamun"ucap rayyan yang membuat talitha tersadar mengambil papper bag tersebut dan memperhatikan rayyan yang coba membangunkan syakira

"Jangan dibangunin syakiranyaa. Dipangku aja nanti tidurin langsung dikamar aku"ucap talitha sambil menutup pintu mobil rayyan

Rayyan mengangguk lalu dengan hati-hati memangku sang keponakan. Hingga suara sang ibu dari talitha membuat gadis itu membulat dan berisyarat untuk mengecilkan volume teriakan

"Masyallah menantu ibu!"ucap ibu talitha yang membuat talitha memutar bola matanya malas

"Ibu"ucap rayyan tersenyum menangguk tanda hormat. Kedua tangan laki-laki memangku syakira membuatnya tidak dapat menyalami sang ibu mertua

"Oalah tidur yaudah bawa masuk langsung tidurin dikamar tata"ucap sang ibu mengusap kepala syakira dan memanggil ART rumahnya untuk membantu rayyan mengingat letak kamar talitha meninggalkan ibu dan anak itu

Talitha beranjak menyalami sang ibu yang ditanggapi delikan sebentar

"Kemana aja kamu, jarang mampir ke rumah ibu"ucap ibunya yang membuat talitha menatap kesal

"Tata kemarin kemarin kuliah bu"alasan gadis itu yang membuat sang ibu menatap selidik sambil berjalan diikuti talitha

"Kamu ga kek bang toyib kan? Jangan jangan kamu juga gak pulang ke"ucapan sang ibu langsung dipotong oleh anaknya itu

"Aku pulang ke pondok bu! Kalau ga percaya tanya aja suami aku!"ucap talitha yang juga kini sudah menatap beberapa tamu yang talitha ketahui yaitu pak ustadz kompleknya ditambah kini rayyan turun dari tangga bersama sang ayah

Talitha berjalan mendekat ke arah sang ayah lalu menyalaminya. Rayyan juga kini sudah berpindah menyalami sang ibu mertua. Setelah itu talitha juga tersenyum menangkup tangannya pada pa ustadz dengan perasaan sedikit ketar ketir jika pa ustadz itu membawa anaknya. Karena informasi untuk readers semua sang ibu ini pernah terang terangan ingin menjodohkan talitha dengan anaknya beliau sebelum dengan rayyan

"Tata ayoo bantu ibu bikin minum di dapur" perintah sang ibu diikuti gadis itu

Sementara rayyan duduk dengan sang ayah mertua juga pa ustadz yang nampak serius dengan pembicaraan mereka.

---
Suara deringan handphone talitha terdengar nyaring namun tidak mendapat jawaban apapun dari sang pemilik. Lihatlah pemilik handphone tersebut malah duduk di antara banyaknya dus ditengah rumah ibunya bersama beberapa ibu komplek disana. Dus makanan itu akan dibagikan nanti sementara handphone gadis itu silent didalam tas tepat dikamar miliknya.

Talitha tak membawa benda pipih itu hingga mengabaikan beberapa notip dari beberapa orang. Setelah menikah lebih tepatnya membuat gadis itu sedikit melupakan sesuatu kewajibannya yang memang harus dijalankan dan harus dilaksanakan.

Sementara di sebuah kos an arasya mengetuk jarinya di meja dan memdumel tidak jelas saat sang sahabat lagi lagi tidak dapat dihubungi. Matanya membayangkan sang sahabat berhadapan dengan dosen killer jurusan mereka dosen pembimbing akademik arasya. Hei masalahnya disini tuan raja bapak dosen itu memberikan tugas tiba-tiba karena besok tidak akan masuk dan bercandanya deadline tersebut akan berakhir sekitar 30 menit kemudian.

"Anjirr ta ga biasanya loh gak sampe lepasin handphone gini"

Arasya tidak menyerah mencoba menghubungi rayyan yang pernah menghubungi dirinya. Sayang handphone tersebut malah tertinggal didashboard mobil miliknya. Arasya mengacak rambutnya kesal.

Arasya melempar handphone miliknya ke kasur membayangkan sahabatnya itu berhadapan dengan dosen killer jurusannya membuat arasya berdoa agar sang sahabat selamat

Hingga suara deringan handphone membuat arasya segera mengambil dan berdecak saat melihat bukan nama talitha yang tertera namun keyfan

Via telepon
"Halo"
"......"
"Gak tau key, dia gue telepon aja buat tugas pak feru gak jawab"
"....."
"Oke ntar gue kasih tau"
"....."
Waalaikumsalam

Arasya lagi-lagi dibuat frustasi selain akan berhadapan dengan pa feru talitha juga mungkin akan berhadapan dengan ketua organisasinya. Chandra si ketua galak itu cerita talitha.

----
Sekitar pukul 21.00 pengajian itu selesai. Syakira juga ikut kepada gadis itu ke mesjid bersama sang nenek. Memang ibu gadis itu sangat sedang syakira bermain disana. Serasa mempunyai cucu yang bisa di ajak jalan-jalan

Talitha memang tadi sempat ke kamarnya mengecek syakira yang baru bangun dari tidurnya lantas mengajak mandi dan bersiap. Mengabaikan handphonenya yang mungkin sudah jebol dengan banyaknya notip ia kira notip dari alumni sekolah ataupun cewe cewe dikampus hingga gadis itu memilih membantu syakira siap-siap.

Saat hendak mengambil handphonenya pula sang ibu sudah mengajak gadis itu membawa dus makanan yang akan dibagikan. Talitha tak mempunyai waktu untuk sedikit pun mengambil benda pipih itu

Hingga pengajian sudah selesai dan memilih pulang duluan tidak menunggu rayyan matanya membola. Ada notip deadline tugas tepat pada edlink miliknya belum lagi spam chat dari arasya yang mengingatkan. Yah dia melewatkan tugas dosen baginda raja yang genap di berikan oleh mahasiswa.

lalu ada chat keyfan yang mengajaknya bertemu sore ini dengan chandra yang berujung ada 3 panggilan tak terjawab. Iya juga melihat chandra yang mendirect message ignya memerintah untuk dia datang minggu depan

Kepalanya seakan pecah. Talitha terdiam menyenderkan badannya disopa kamar miliknya. Dirinya hari senin harus menyiapkan mental untuk menemui bapak dosen itu dan meminta maaf lalu mencoba bertanya apakah dirinya akan diberikan kesempatan untuk mengumpulkan tugas. Selain itu dirinya juga harus menemui sang ketua organisasi itu personal lebih dahulu meminta maaf

Hingga suara knop pintu membuatnya teralihkan, terdapat rayyan yang nampak memangku syakira yang tertidur lalu membenahi sang keponakan dikasurnya. Menatap talitha sebentar lalu berkata

"Tadi ada arasya nelepon aku, tapi maaf ga sempat aku jawab dan buka karena aku juga baru ingat kalau handphone aku tertinggal di dashboard mobil. "

"Kenapa hanna? Ada apa?"lanjut laki-laki itu yang membuat talitha mengeleng

"Ngga apa apa, biasa dia paling mau curhat! Aku ke bersih bersih duluann ya" ucap gadis itu membuka lemari lalu bergegas ke toilet. Rayyan duduk mendekat kearah kursi tempat duduk sang istri. Ada raut lelah dalam wajah gadis itu walau sepertinya tidak ia tunjukan.

Halooo aku kembali lgg gimana nii sama ceritaa nya boring bgt gaaa yaa plis kasih vote yaa biar aku semangat nulisnya jangan jadi pembaca gelap. Tinggal dipencet aja kok

Kamu Yang Terakhir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang