[Prolog]

214 40 8
                                    

Cacing di dalam sistem pencernaannya demo besar-besaran, Sohee berjalan agak bungkuk sambil meremas perut. Tadi pagi dia gak sempat sarapan karena buru-buru mengejar jam pelajaran pertama, ini gara-gara si Seunghan biadap yang ngajak dia main OmeTV seharian. Dapet pacar enggak, dapet sabetan ikat pinggang dari Babeh iya. Sohee nyaris pingsan, di hari Senin ini dia harus menghadapi dua perkara yang gak ada ampunnya!

"Sohee, sabar napa elah!" Seunghan yang mengejar langkah sobat karibnya dari belakang itu ngos-ngosan, menerjang lautan siswa yang sama-sama heboh menyerang tukang dagang di kantin.

Sohee gak peduli, perutnya sedikit lega ketika dia melihat sepotong bakwan udang masih duduk manis di atas sebuah saringan minyak, tiba-tiba lagu Careless Whisper terngiang di otaknya--bakwan itu nampak berwarna emas menggoda, mengkilap kaya dipakein baby oil, aromanya memanjakan indera penciuman, duh gara-gara bakwan itu Sohee sampai--anjing? Fantasinya yang ngalor kidul tiba-tiba ambles karena sepotong bakwan maha berharga tersebut diambil oleh seseorang tak dikenal.

"Tidak!" Sohee memegang pergelangan tangan orang yang gak dikenalnya itu, berusaha menghentikan pencurian terhadap bakwan udang kesukaannya.

Bukannya ditarik menjauh, Anton yang kaget reflek malah menelan bakwan udang incarannya sejak melangkah ke kantin tersebut tiba-tiba dalam satu suapan. Alhasil, "ANJIRRRR! LO JANGAN MATI PLIS!" Sohee panik, suara menggelegarnya bergema di kantin yang sontak sepi itu.

Anton Lee. Sohee melihat ke arah nametag si siswa yang matanya mendadak putih semua kaya Hinata ketika masang jurus byakugan, bjir si anak tak dikenalinya ini keselek bakwan udang. Serius ini gak lucu anjir, bayangin aja kalau beberapa tahun dari sekarang ada urban legend; hantu penunggu kantin yang meninggal karena keselek bakwan. Sohee panik, Anton panik, Pak Taeil yang dagang bakwan juga ikut panik.

Untungnya Sohee punya ide untuk meninju ulu hati Anton sekuat tenaga. Bakwan itu berhasil keluar. Tapi, kayanya nyawa Anton juga ikut keluar. Si pemuda jangkung yang barusan sakaratul maut karena tersedak bakwan itu kini terkapar di lantai kantin; semakin membuat Sohee panik karena semuanya terjadi tiba-tiba. Lidah Anton terjulur keluar kaya antagonis kena azab, keringat membasahi tubuhnya, dan Sohee kian takut menjadi tersangka pembunuhan berencana!

Tanpa ba bi bu be bo was wes wos, Sohee langsung menyeret tubuh bongsor Anton menjauh dari tempat kejadian perkara menuju UKS yang untungnya gak begitu jauh. Sepanjang jalan, Anton merasa pantatnya berciuman dengan jalanan di Lampung; terjal dan bikin dia seperti naik wahana Dufan. Anton setengah sadar, tapi dia tau kalau celananya semakin melorot karena bergesekan dengan tanah kotor. Anjrit, ini mah gue malu dua kali lipat! Fuck, silit gue panas! Gumam Anton dalam hatinya.

"Minggir minggir! Gue bawa korban!" seru Sohee yang menggusur Anton dengan bertumpu pada ketiak si pemuda jangkung. "Nah, akhirnya sampe juga!" desahnya lega saat berhasil sampai di depan pintu UKS.

Ruang UKS itu horor, banyak banget kisah setan berlatar ruangan yang paling dihindari siswa. Namun, sehoror-horornya UKS lebih horor lagi kalau jadi tersangka pembunuhan. Sohee masih muda, masih ting-ting, ya kali dia harus mendekam di penjara karena kasus kriminal konyol. Si pemuda berambut lebat ini lantas menyeka keringat yang menetes di kening; lalu mengetuk pintu UKS perlahan sebagai sinyal kalau dia akan masuk.

Tok...tok...tok...

"Permisi, Pak, saya bawa pasien," ucap Sohee seraya membuka pintu UKS.

Sungchan yang dari tadi main game Superstar SM Entertainment langsung kaget karena tiba-tiba effortnya untuk mendapatkan bintang tiga gagal karena keburu kepencet yang lain, dia menaruh ponselnya di atas meja kemudian berdeham untuk pura-pura kelihatan berwibawa. Dia menoleh ke arah Sohee yang terengah-engah, netranya kemudian turun ke pada Anton yang masih pura-pura pingsan.

"Kenapa?" tanya Sungchan.

"Keselek bakwan, Pak." Jawab Sohee.

Sungchan mendesah. "Bisa aja capernya, Ton, Ton." Gumam dia.

Si aktor terbaik; Anton, sedikit tersenyum tipis karena sandiwaranya lumayan berhasil.

***

Teh dan Kue Keranjang | Anton x Sohee
Karya @ranthegiant

Mulai 04.04.24
Selesai TBA

Teh dan Kue Keranjang | Anton x SoheeWhere stories live. Discover now