One "Still Life"

616 34 0
                                    

Hallo, selamat membaca!

Take time 🌻

°•°•°

Matanya mengerjap pelan, matanya berusaha terbiasa dengan pancaran sinar matahari yang masuk perlahan lahan. Ia terbangun, dirinya bingung. Bukankah ia seharusnya di rumah sakit. Ia kembali tersadar lalu meraba badannya, ia selamat. Namun, mengapa dirinya berada dikamar asing.

"Ayah, ibu?"

Ia terkejut, menutup mulutnya yang mengeluarkan suara lain. Ia juga baru sadar bahwa tangan nya kini memanjang, sejak kapan ia memiliki tangan lentik dan putih.

Dada nya berdetak kencang, ia meraba wajahnya dengan hati hati. Wajahnya terasa lembut, tak ada pori pori yang ia rasakan. Apakah ada yang mengoperasi dirinya tanpa persetujuan nya.

Ia melihat kaca besar di pojok kanan, dengan amat gelisah ia berusaha untuk berdiri di sana. Kesekian kalinya ia terkejut ketika mendapati wajah asing yang di lihatnya di kaca.

"Ini aku?" Gumamnya tak percaya.

"Ini pasti mimpi, gak mungkin aku jadi orang lain." Gumamnya lagi.

Tok tok tok

Atensinya beralih ke arah pintu yang baru saja di ketuk. Ia berjalan dengan perlahan, ia harus waspada. Dibukanya pintu seperempat.

Seorang lelaki dengan perawakan eropa tengah berdiri dan memandangnya lurus nan datar. Wajahnya yang tegas membuat dirinya menciut takut. Tapi dia terlihat tampan.

"kamu siapa?"

Kerutan di dahi laki laki itu terlihat, namun hanya sepersekian detik. Dirinya kembali menormalkan wajahnya.

"Get ready, soon our family will attend a business partner's event"

Terjemahan : Siap-siap, sebentar lagi keluarga kita akan menghadiri acara rekan bisnis

"Kenapa kamu bicara dengan bahasa inggris? hey, kamu siapa dan aku dimana? kenapa wajahku berubah seperti ini?"

Amara kini membuka lebar pintunya ia jelas ingin melihat lebih jelas siapa orang yang menemuinya.

"What are you talking about? I don't understand"

Terjemahan : Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti

"Seriously?"

"Don't play around, Natalie, don't argue, follow orders, be prepared immediately or else Dad will be angry with you."

Terjemahan : Jangan main main Natalie, jangan membantah, ikuti perintah segeralah bersiap kalau tidak papa akan marah kepadamu.

Setelah mengucapkan itu lelaki yang berbicara padanya tadi langsung meninggalkannya. Natalie memandang bingung, lalu ia kembali menutup pintu kamarnya.

"What's wrong?"

Karena banyak pertanyaan yang hinggap di kepalanya, ia kini menepuk pipinya dengan kencang. Natalie merasakan sakit, itu artinya dirinya mengalami hal yang di luar Nalar. Dengan segera ia melihat kalender yang ada di nakas dekat tempat tidurnya.

Transmigration To The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang